Lewat Cara Ini Manipulasi Perolehan Suara di Pilkada Bisa Diminimalisir
jpnn.com - JAKARTA - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengatakan, scanning formulir C1 atau formulir hasil rekapitulasi pemungutan suara dari tempat-tempat pemungutan suara (TPS) sangat penting. Paling tidak menjadi salah satu alat kontrol mengantisipasi manipulasi rekapitulasi surat suara.
"Scanning itu kan salah satu alat kontrol. Jadi kalau misalnya berubah, orang (masyarakat,red) bisa sama-sama mengecek. Kenapa bisa berubah, padahal hasil scanningnya sekian," ujar Arief, Kamis (25/11).
Hasil scanning menurut Arief, juga bisa digunakan oleh lembaga-lembaga swadaya masyarakat untuk ikut mengontrol maupun mengawasi hasil pilkada.
Saat ditanya bagaimana potensi adanya mobilisasi massa, Arief mengaakan semua pihak punya tanggung jawab masing-masing. Termasuk masing-masing pasangan calon kepala daerah.
"Sebetulnya kalau calon itu menyadari bahwa cara yang buruk-buruk itu tidak harus dilakukan, kan tidak perlu ada berita soal mobilisasi. Jadi pintu awalnya itu ya kandidat sebenarnya. Baru kemudian penyelenggara pemilu. Nah penyelenggara pemilunya juga harus dikontrol,"ujar Arief.
Selain itu mantan Komisioner KPu Jawa Timur ini juga meminta pengawas pemilu perlu bekerja ekstra maksimal. Sehingga hal-hal yang tak diinginkan dapat diantisipasi sedini mungkin.(gir/jpnn)
JAKARTA - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengatakan, scanning formulir C1 atau formulir hasil rekapitulasi pemungutan suara
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Proses Penetapan Tidak Transparan, Dekot Se-Jakarta Ajukan Gugatan ke PTUN
- DPR-Pemerintah Sepakat BPIH 2025 Sebesar Rp 89,4 Juta, Turun Dibandingkan 2024
- Kubu Harun-Ichwan Minta MK Klarifikasi Soal Akun Ini
- Sahroni Minta Polisi Permudah Mekanisme Pelaporan Kasus, Jangan Persulit Korban
- Mardiono Jadikan Harlah ke-52 PPP Sebagai Momentum Bertransformasi Lebih Baik
- MK Hapus Presidential Treshold, Ketua DPD Hanura Sultra: Konstitusi Kembali ke Tangan Rakyat