Lewat Cara ini Pupuk Indonesia Memastikan Kelancaran Operasi Distribusi
Oleh karena itu, Pupuk Indonesia akan memperkuat dan meningkatkan koordinasi bersama mitra transportirnya.
Di antaranya dengan menerapkan sistem Time Charter untuk jasa angkutan darat dan laut.
Dengan sistem ini, Pupuk Indonesia mendapat kepastian yang didasarkan pada kerja sama angkutan dengan ketentuan waktu tertentu.
Sehingga perusahaan dapat meminimalisir risiko keterbatasan angkutan ditengah melonjaknya permintaan angkutan barang domestik.
Pupuk Indonesia juga turut meminta dukungan dari pemerintah pusat dan daerah untuk mengutamakan pendistribusian pupuk bersubsidi.
Saat ini, Pupuk Indonesia telah memiliki fasilitas distribusi eksisting yang cukup kuat. Di antaranya 15 Unit Pengantongan Pupuk (UPP), 6 unit Distribution Center (DC), 4 buah dermaga, 203 unit kapal laut, kurang lebih 6.151 truk, 595 gudang dengan kapasitas 3,1 juta ton, dan jaringan kios resmi berjumlah 29.169 unit, yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia.
Adapun jumlah pupuk bersubsidi yang harus disalurkan oleh Pupuk Indonesia berdasarkan Kepmentan No. 771 Tahun 2021 adalah sebesar 9,1 juta ton dan 1,87 juta liter pupuk organik cair.
Hingga pertengahan Februari 2022, Pupuk Indonesia telah menyalurkan sebesar 1 juta ton, serta memiliki stok di tingkat produsen dan distributor sebesar 1 juta ton.
Optimalisasi angkutan menjadi penting karena berkaitan erat dengan ketersediaan stok pupuk bersubsidi di tingkat distributor dan kios resmi.
- Kinerja BUMN Melesat di Tahun Ini, Dividen Tercapai 100% Senilai Rp 85,5 Triliun
- Kementerian BUMN Setorkan Dividen ke Negara Rp 85,5 Triliun, Optimistis Meningkat 2025
- Rembuk Tani jadi Cara Pupuk Indonesia Penuhi Kebutuhan Petani Sragen
- Saham TLKM Anjlok, Telkom Butuh Penyegaran & Strategi Baru
- Pertamina Eco RunFest 2024: Carbon Neutral Event untuk Kampanye Sustainable Living
- Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar