Lewat Cara Menarik ini, Pupuk Kaltim Lindungi Sumber Mata Air di Festival Medhayoh
Sigit berharap dengan banyaknya pohon yang ditanam cakupan tutupan hutan akan terpenuhi dan memberikan keseimbangan antara bangunan dan luas hutan.
"Tanaman yang multifungsi, biasanya tanaman buah-buahan seperti nangka sebab cocok untuk ditanam di sekitar mata air, karena tajunya bagus dan akarnya cukup dalam," sebutnya.
Direktur Ademos Ahmad Kudhori mengungkapkan Medhayoh Fest merupakan bentuk kolaborasi antar stakeholder untuk bergotong-royong untuk menyelamatkan sumber kehidupan yakni mata air.
"Gotong-royong untuk menyelamatkan sumber kehidupan yang berkelanjutan," jelasnya.
Medhayoh Fest juga menghadirkan maestro tari Indonesia Didik Nini Thowok, serta penyanyi dan seniman muda Budi Doremi.
Khusus pertunjukan musik Budi Doremi, pengunjung diharuskan berdonasi dengan membeli bibit pohon yang telah disediakan oleh panitia secara On The Spot.
Selain itu pengunjung juga disarankan untuk membawa bibit pohon dari rumah.
Dalam tradisi Medhayoh, budaya membawa oleh-oleh atau buah tangan untuk pemilik rumah dimaknai sebagai tradisi 'Mbukak lawang'.
Pupuk Kaltim terus menunjukkan komitmennya dalam melindungi lingkungan dengan berbagai cara.
- Pupuk Kaltim Raih Predikat Gold Star Investortrust ESG Awards 2024
- Pupuk Kaltim Raih 3 Penghargaan di Ajang IDIA 2024
- Pupuk Kaltim Tanggapi Isu Pensiunan, Utamakan Prinsip Tata Kelola yang Baik
- Pupuk Kaltim Berhasil Pertahankan Predikat Pelabuhan Sehat dari Kemenkes
- Badminton Pupuk Kaltim Open 2024, Wujudkan Generasi Atlet Berbakat Tanah Air
- Keren! 16 Tim Inovasi Pupuk Kaltim Raih Penghargaan Terbaik TKMPN 2024