Lewat Cerita, Stigma Pecandu dan Pemalas dari Tunawisma Bisa Terhapuskan
Ia lantas berujar, "Ada semakin banyak orang yang duduk bersama di Swanston Street dan Bourke Street Mall belakangan ini.”
"Saya hanya merasa bahwa cerita ini perlu untuk dibagikan dan orang-orang perlu untuk menyadari bahwa bukanlah stigma [dan stereotipe], seorang tunawisma itu pecandu narkoba atau alkohol,” terangnya.
"Jika seseorang berhenti dan mengatakan Halo, itu bisa mengubah hari seseorang," tambahnya.
Ide ini telah berkembang dari sekedar berbagi cerita ke aksi dukungan.
Organisasi ‘Homeless of Melbourne’ kini mengoperasikan toko kecil-kecilan, Homie, di Melbourne Central, menjual pakaian bagi orang-orang yang mengalami tunawisma.
Ketika pelanggan membeli kaos seharga 40 dolar (atau sekitar Rp 400 ribu), mereka juga membeli satu set barang penting untuk disumbangkan di salah satu hari VIP toko tersebut.
Pengalaman belanja yang beda
Pada hari tertentu itu, Homie ditutup untuk pelanggan.
Sebuah badan amal di Melbourne telah bekerja untuk menghapus stigma yang melekat pada tunawisma, dengan membagikan cerita pribadi dari mereka yang
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata