Lewat Digitalisasi, Pemerintah Sejahterakan Petani Indramayu
jpnn.com, INDRAMAYU - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengunjungi Kabupaten Indramayu untuk meresmikan program kewirausahaan petani dan digitalisasi pertanian yang juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.
Dalam kunjungan ini Presiden dan rombongan mengunjungi langsung Mitra Badan Usaha Milik Desa Bersama (MBB) binaan PT Telkom Indonesia Tbk di Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu.
MBB Sliyeg tercatat memiliki 1 Badan Usaha Milik Desa/BUMDes Kecamatan (terdiri dari 14 BUMDes) dan satu Perkumpulan Gabungan Kelompok Tani/Gapoktan (yang terdiri dari 127 Poktan dan 7009 Petani). Jumlah produksi padi tercatat 54 ribu ton per tahun dengan total luas lahan sebesar 4.384 Ha.
MMB Sliyeg merupakan salah satu pilot project kewirausahaan petani yang menerapkan sistem digitalisasi pertanian, di mana digitalisasi dilakukan dengan sebuah aplikasi 'Logistik Tani’ (LOGTAN) sebagai platform digital yang mengintegrasikan empat siklus pertanian yakni pratanam, tanam, panen, pasca panen. Cara tersebut diyakini bisa meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.
“Apresiasi saya bagi BUMN dan Pemda yang telah berkolaborasi. Terima kasih Telkom Indonesia yang memiliki mitra binaan di sini. Melalui keberadaan MBB ini diharapkan para petani yang sebelumnya hanya sebagai penanam yang menghasilkan padi saja, juga bisa menjadi wirausaha yang unggul dan hidupnya lebih sejahtera," tutur Rini.
Rini juga menegaskan, kehadiran MBB Sliyeg juga merupakan bentuk sinergi BUMN dalam mendorong peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani Sliyeg.
MBB Sliyeg merupakan mitra bersama dengan kepemilikan saham mayoritas 51 persen dimiliki oleh tujuh BUMN yaitu Bulog, Danareksa, Pertamina, PTPN, RNI, PIHC dan PPI dan sisanya dimiliki oleh Perkumpulan BUMDes Bersama dan Perkumpulan Gapoktan 49 persen. Meski memiliki saham mayoritas, 80 persen keuntungan akan diserahkan kepada petani.
Digitalisasi sistem pertanian diinisiasi oleh PT Telkom bekerja sama dengan pemerintah daerah melalui empat siklus tanam, yaitu pra-tanam dengan penerapan asuransi usaha tani dan KUR yang merupakan wujud sinergi PT Jasindo, PT Askrindo dan Himpunan Bank Negara (Himbara).
MMB Sliyeg merupakan salah satu pilot project kewirausahaan petani yang menerapkan sistem digitalisasi pertanian, di mana digitalisasi dilakukan dengan aplikasi
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Pupuk Indonesia Percepat Penebusan Pupuk Subsidi di Wonogiri untuk Dukung Musim Tanam
- Pupuk Indonesia dan Wapres Ajak Petani Tebus Pupuk Bersubsidi di Kegiatan Rembuk Tani
- Hadirkan Solusi Digital untuk SME, Indibiz Kembali Raih Penghargaan
- Sambut Musim Tanam, Pupuk Indonesia Gelar Rembuk Tani