Lewat Direct Call dan Direct Export, Pelindo IV Mampu Tingkatkan Devisa Negara

jpnn.com, MAKASSAR - Direktur Utama PT Pelindo IV, Farid Padang menyampaikan pihaknya mendukung penuh langkah Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN Erick Thohir untuk terus meningkatkan pembangunan infrastruktur, sumber daya manusia, investasi, reformasi birokrasi dan penggunaan APBN yang efektif dan efisien.
Terkait pembangunan infrastruktur, Pelindo IV mampu memberikan multiplier effect bagi pendapatan negara dari sisi devisa.
Peningkatan tersebut ditopang dari pelayanan direct export dan direct call di pelabuhan wilayah kerja Pelindo IV.
"Saat ini 80 persen ekspor melalui transportasi laut, sedangkan sisanya 20 persen melalui pesawat udara. Melalui Direct Export, perusahaan cargo menjadi efisien dalam hal biaya, waktu, mandatory LC dan eskalasi kapal angkutan," kata Farid di Makassar, Sabtu (21/12).
Kemudian dari sisi efisiensi waktu, memangkas waktu perjalanan ke Eropa dan Amerika Serikat dari 29 hari menjadi 14 hari, ke China dari 24 hari menjadi 9 hari, ke Korea dari 26 hari menjadi 17 hari.
Dengan rute baru direct ekspor, efisiensi biaya bisa dihemat hingga USD500 per kontainer
Selain itu, lanjutnya, mandatory LC mampu memangkas proses ekspor yang tadinya 30 hari menjadi dua hari.
Direct Export juga meningkatkan eskalasi kapal ekspor, sebelumnya mengangkut 700 kontainer menjadi lebih dari 1.100 kontainer.
Dengan rute baru direct ekspor, efisiensi biaya bisa dihemat hingga USD500 per kontainer.
- Bea Cukai Ternate Kawal Ekspor Perdana 600,4 Metrik ton Nikel Cathode ke 3 Negara
- Prabowo Wajibkan Pengusaha Simpan 100% Devisa Hasil Ekspor SDA di Bank Dalam Negeri
- SPSL Sebut Pemindai Kontainer Modern Meningkatkan Daya Saing Pelabuhan
- Cadangan Devisa Naik Tipis, Kini Nilainya Sebegini
- Ahmad Luthi Inginkan Membangun Pelabuhan Modern di Jateng
- Ini Usulan Waka MPR Soal Devisi Hasil Ekspor SDA 100 Persen Wajib Disimpan di Indonesia