Lewat Ekosistem Digital Inklusif, GudangAda Perkuat Rantai Pasok Industri B2B
"Visi kami membantu UKM, karena selama ini kendala di lapangan rantai distribusinya panjang dan mahal biayanya, kami sepakat untuk membentuk GudangAda untuk membantu mereka," kata Neni dalam diskusi Ekosistem Digital GudangAda Bantu Tingkatkan Literasi Keuangan Digital UKM di Jakarta, Kamis (27/10).
GudangAda Solusi memudahkan pedagang melakukan digitalisasi operasional toko termasuk di dalamnya manajemen stok & harga, laporan transaksi jual & beli, laporan laba/rugi, pencetakan struk, dan manajemen pelanggan & karyawan.
Semenjak diluncurkan pada Agustus 2022, GudangAda Solusi telah digunakan oleh lebih dari 9.000 pedagang grosir mitra GudangAda untuk mengatur secara digital operasional toko mereka, dengan total omset mencapai Rp 250 miliar.
Chief of Business Development Officer of GudangAda Andre Widjaja menjelaskan aplikasi GudangAda saat ini telah digunakan oleh lebih dari 1 juta pengguna dan lebih dari 200 principal brand telah bergabung di dalam ekosistem GudangAda.
"Untuk ke depan, GudangAda menargetkan merangkul lebih banyak pelaku UKM untuk bergabung ke ekosistem digital GudangAda sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam mendigitalisasi 30 juta UKM di 2024," seru Andre.(chi/jpnn)
GudangAda juga mengedukasi para pelaku UKM untuk memastikan mereka bisa menggunakan aplikasi secara optimal dan aman.
Redaktur & Reporter : Yessy Artada
- Sribufest 2024 Jadi Ajang Apresiasi bagi Freelancer Penggerak Ekonomi Digital
- Arasoft Dorong Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Cucun Hadiri Kolaborasi Medsos DPR RI dengan Masyarakat Digital di Lembang
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Program Digital Access Inggris Menjembatani Kesenjangan di Indonesia Timur