Lewat IAPF, Puan Ungkap DPR dan Parlemen Afrika Bersinergi Perangi Mpox
Lebih dari 321 anak bahkan meninggal dunia. WHO menyebut, anak-anak berisiko lebih tinggi terkena Mpox dalam kondisi parah dibandingkan orang dewasa.
Di Indonesia sendiri, data Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) mengungkap penyakit cacar monyet atau Mpox sudah sebanyak 88 kasus selama 2022-2024. Rinciannya adalah 74 kasus hingga 2023, dan 14 kasus di 2024.
Mpox memiliki masa inkubasi sekitar 3 hingga 17 hari. Juga sejumlah gejala yang dapat diperhatikan oleh masyarakat yaitu Ruam di tangan, kaki, dada, wajah, atau mulut atau di dekat alat kelamin, termasuk penis, testis, labia, vagina, dan anus, demam, panas dingin, pembengkakan kelenjar getah bening, kelelahan, nyeri otot dan sakit punggung, sakit kepala dan gejala pernafasan (misalnya sakit tenggorokan, hidung tersumbat, atau batuk).
Terkait penanganan Mpox, Ketua Parlemen Zimbabwe, Jacob Mudenda sebagai perwakilan parlemen Afrika saat pembukaan IAPF meminta kerja sama dengan Indonesia dalam mengatasi penyakit tersebut.
“Dari penerapan protokol kesehatan hingga pengadaan vaksin,” kata Jacob Mudenda.(fri/jpnn)
Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan Parlemen Indonesia dan Afrika bersinergi untuk memerangi wabah monkey pox (Mpox) atau cacar monyet.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Buku Karya Anggota DPR Herman Khaeron Soal Pangan Mendapat Penghargaan
- Ketua Banggar DPR: APBN Tak Terpengaruh Jika Kementerian Bertambah
- Bersepeda dari Batang ke Jakarta, Yoyok Rio Sudibyo Siap Menjalankan Tugas sebagai Anggota DPR RI
- Pimpin Delegasi GKSB DPR ke Uzbekistan, Ibas Bicara Komitmen RI soal Pembangunan Berkelanjutan
- Skema Dana Pendidikan Tetap Mengacu Belanja Negara, Ketua Komisi X DPR Merespons
- DPR Dorong Kajian Mendalam untuk Perumusan Regulasi Industri Hasil Tembakau