Lewat Jam

Dahlan Iskan

Lewat Jam
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Malamnya, ketika ke pinggir sungai Alamo yang penuh turis itu, tertatap papan restoran: Joe's Crab. Ini wajib dimasuki. Serba kepiting.

Ingat masa-masa di Memphis maupun Nashville. Selalu ke Joe's Crab di dua kota itu.

Saya pun memesan menu seperti di Memphis. Pelayan melihat alroji di tangan. "Sudah jam 19.00. Sudah tidak bisa memesan menu itu," ujarnyi.

Saya usap-usap kepala. Lama. "Bisa, tetapi harganya beda," ujarnyi. Keburu ingat Nashville. Saya anggukkan kepala.

Kami makan agak banyak malam itu. Perjalanan beberapa hari berikutnya tidak akan melewati kota besar.

Kota-kota yang sudah saya lewati adalah wilayah kaya Amerika. Juga basis partai Republik. Setelah ini saya akan memasuki rute pedesaan yang amat panjang. Ingin tahu seperti apa.

Perjalanan kali ini saya harus menyelami detak kehidupan Amerika --tidak hanya detak New York, Dallas atau Los Angeles dan San Fransisco.

Terutama untuk memiliki kesimpulan sendiri: mungkinkah di tahun 2030 ekonomi Amerika dikalahkan Tiongkok seperti diramalkan banyak ahli Asia. Lalu di mana Indonesia di tahun itu.(*)


Berita Selanjutnya:
Juri Oat

Sepanjang perjalanan ini kami sepakat untuk makanan: jangan terlalu banyak makan daging. Harus ganti-ganti: makanan lokal, masakan Meksiko, Jepang, Korea...


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News