Lewat Program Beli Kreatif, Ekonomi di Sumsel Bisa Bertumbuh
Hal itu sejalan dengan tantangan mengendalikan harga pangan, yang menjadi satu langkah dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Menurut dia, peluang untuk pengembangan industri pangan kreatif tersebut dapat dilihat dari tiga hal, yakni dari tingginya konsumsi Rumah Tangga (RT) untuk makanan atau minuman yang mencapai 57 persen.
Besarnya kontribusi industri makanan dan minuman terhadap industri pengolahan yang menjadi motor penggerak ekonomi Sumatera Selatan mencapai 50 persen.
"Dan saat ini terdapat 21,4 persen pelaku ekonomi kreatif Sumsel yang bergerak di bidang pangan (kuliner) dan terbesar dibanding subsektor lainnya," tambah dia.
Dalam kesempatan sama, Menteri Sandiaga menyampaikan komitmennya untuk mendukung pemulihan ekonomi di Sumatera Selatan.
Selain melalui Beli Kreatif, Kemenparekraf juga memiliki Politeknik Pariwisata Palembang yang akan menghasilkan SDM unggul berbasis pariwisata masyarakat.
“200 pelaku yang mengikuti Beli Kreatif Sumatera Selatan 2022 akan diberikan pelatihan bagaimana cara menaikkan omzet dan pada November akan diukur melalui kegiatan harvesting. Saya targetkan ada kenaikan omzet 20-35 persen," ujat Sandiaga Uno.
Dia juga mengapresiasi langkah pemerintah daerah dan Bank Indonesia Sumatera Selatan dalam mendukung ketahanan pangan melalui implementasi GNPIP.
Lewat program Beli Kreatif, pemerintah berharap ekonomi di Sumatera Selatan dapat tumbuh signifikan
- Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
- Kemenparekraf Dukung Desa Wisata Naik Kelas lewat Peningkatan Literasi Keuangan
- Kemenparekraf Kucurkan Bantuan untuk 24 Desa Wisata di 12 Provinsi
- Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi Mulai Dilibatkan Dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah
- 1.000 Penari Rejang Renteng Meriahkan Pembukaan Nusa Penida Festival 2024
- Bootcamp IndoBisa 2024 jadi Sarana Mempersiapkan Startup Bertemu Investor