Lewat Program Ini Infrastruktur Pertanian di Tasikmalaya Terdongkrak
“Yang menjadi titik kritis pertama adalah kegiatan desain konstruksi prasarana lahan dan air irigasi. Hal ini meliputi aspek perencanaan, aspek teknis, aspek keuangan,” ujarnya.
Titik kritis lainnya ialah sosialisasi kepada petani mengenai kewajiban sharing dana 20% agar kegiatan berjalan sesuai rencana, kemudian pengelolaan bantuan alsintan pra dan pasca panen yang dilakukan oleh sub lembaga berbeda dalam kelompok tani.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan Upland Project yang akan berlangsung hingga 2024 memiliki multiplier effect.
SYL -sapaannya- berharap Upland mampu meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan petani di daerah dataran tinggi.
"Caranya, melalui pengembangan infrastruktur lahan dan air, pengembangan sistem agribisnis, dan penguatan sistem kelembagaan,” katanya.
Adapun 14 Kabupaten yang menjadi lokasi Upland Project adalah Banjarnegara, Cirebon, Garut, Gorontalo, Lebak, Lombok Timur, Magelang, Malang, Minahasa Selatan, Purbalingga, Subang, Sumbawa, Sumenep, dan Tasikmalaya.
Upland Project memiliki empat komponen kegiatan. Pertama terdiri dari peningkatan produktivitas dan pembentukan ketahanan pangan.
Untuk komponen kedua adalah pengembangan agribisnis dan fasilitasi peningkatan pendapatan, ketiga penguatan sistem kelembagaan, dan terakhir manajemen proyek. (rhs/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Proyek pengembangan sistem pertanian terpadu di daerah dataran tinggi diyakini mampu meningkatkan kualitas dan produktivitas petani, termasuk di Tasikmalaya.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Melalui MSPP, Kementan Menjabarkan Strategi Pemasaran Komoditas Hortikultura Era Digital
- Kementan Beri Pendampingan dan Penerapan Mekanisme ke Petani di Merauke
- PNM dan PIP Dorong Petani Perempuan Terampil Finansial
- Polda Maluku Rekrut Bintara Kompetensi Khusus Pertanian, Gizi dan Kesehatan
- 'Kartini Tani' jadi Cara Pupuk Indonesia Memberdayakan di Sektor Pertanian
- SIG Salurkan Bantuan kepada Pelaku Usaha Mikro & Infrastruktur Pertanian di Jatim