Lewat Program Kostratani, BPP Karangsembung Kebumen Ajarkan Pertanian Cerdas Iklim
jpnn.com, KEBUMEN - Climate change (perubahan iklim) menjadi ancaman serius jika tidak bisa segera diantisipasi dalam dunia pertanian.
Akibatnya, terjadi penurunan kualitas dan kuantitas produksi tanaman pangan. Hal ini dapat berpengaruh buruk dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Kementerian Pertanian mengembangkan program pertanian cerdas iklim atau dikenal dengan Climate Smart Agriculture (CSA) sebagai upaya untuk mengantisipasi perubahan iklim sehingga diharapkan meminimalisirkan dampak terhadap ketahanan pangan nasional.
CSA merupakan pendekatan yang mentrasformasikan dan mengorientasikan ulang sistem produksi pertanian dan rantai nilai pangan.
Sebagai dukungan dari pelaksanaan program strategis Kostratani, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Karangasambung di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah menyelenggarakan Training of Farmer (ToF).
Tujuannya untuk mempersiapkan peserta TOF sebagai agen CSA dan meningkatkan kapasitas (pengetahuan dan keterampilan) peserta TOF tentang pertanian cerdas iklim.
Koordinator BPP Kecamatan Karangsambung Aji Wasis Wicaksono berharap para peserta ToF dapat menerapkan dan menyebarkan ilmu yang sudah didapat selama mengikuti ToF ke petani di kelompoknya.
"Sehingga, banyak petani mengetahui bagaimana cara menyikapi dampak perubahan iklim dalam budi daya tanaman pangan," katanya.
Perubahan iklim menjadi ancaman serius jika tidak bisa segera diantisipasi dalam dunia pertanian. Ini yang dilakukan BPP Karangsembung Kebumen.
- Pupuk Subsidi 2025 Dialokasikan Rp 46,8 T, Mentan Amran Pastikan Distribusi Tepat Sasaran
- Pengawasan Terhadap Peredaran Sarana Pertanian Palsu-Ilegal Harus Dilakukan Bersama
- Dirut Bank Mandiri Sebut Indonesia Punya Peran Vital dalam Perubahan Iklim Global
- UID Sukses Gelar Forum Merajut Masa Depan Indonesia
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Kementan Terbitkan Kebijakan Perlindungan Lahan Pertanian Demi Swasembada Pangan