Lewat Smart Farming dan TaniAkur, Kementan Kuatkan Ketahanan Pangan
Pada penutupan pelatihan Agribisnis Smart Farming dan KUR batch 3, Kamis (22/9), Kepala BPPSDMP mengapresiasi dukungan pihak perbankan serta penyedia jasa keuangan lainnya yang telah mendukung pembangungan pertanian melalui kemudahan akses permodalan.
“Bila petani milenial sudah bertemu dengan pihak perbankan maka amanlah ketahanan pangan bangsa Indonesia. Kalian saat ini adalah petani pengusaha milenial, karena apa? Karena tak hanya bertani semata, kalian kini telah mendapatkan akses perbankan. Ini berarti kalian dipercaya untuk meningkatkan skala usaha kalian,” ujar Dedi di hadapan 45 peserta.
Menurutnya, ada dua kunci utama dalam mencapai kesusksesan dalam mengelola sektor pertanian. Pertama adalah manfaatkan smart farming dan yang kedua ialah tingkatkan skala usaha melalui akses kredit usaha rakyat (KUR).
"Dengan smart farming petani milenial dapat meningkatkan hasil panen serta menuntaskan zero waste, sehingga meminimalisir produk tani agar dapat terdaur ulang kembali tanpa menghasilkan limbah yang dapat mencemarkan lingkungan tetapi justru dapat menghasilkan cuan,” kata Dedi.
Dia pun berharap setelah mengikuti pelatihan, para peserta dapat menerapkan smart farming serta melakukan efisiensi dalam pengelolaan usaha.
Dedi juga mencontohkan cara mengatasi solusi mahalnya pupuk dengan menggunakan pupuk berimbang pupuk organik (kompos) dan pupuk hayati (micro hayati lokal).
“Saat ini pupuk mahal, gunakan pupuk organik. Kotoran sapi banyak mengandung nitrogen, pupuk kandang dari kotoran ayam dan kambing banyak mengandung kalium. Petani harus memiliki ilmu pemupukan, perlu meningkatkan cara produksi dengan fertigasi dengan menggunakan sistem grativikasi, sehingga lebih efesien. Manfaarkan IoT dari sektor hulu hingga hilir dan tingkatkan pemasaran. Bangun pertanian kita dengan dua strategi yaitu penerapan smart farming dan galakkan akses kredit usaha rakyat (KUR). KUR ibarat energi, ibarat bensin bagi usaha kita, dia memegang peranan yang vital dalam agribisnis,” tegas Dedi.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan) selaku Direktur Program YESS Idha Widi Arsanti mengatakan pelatihan Agribisnis Smart Farming Batch 3 pada Tahun 2022 dilaksanakan di Pusat Pelatihan dan Manajemen Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi pada tanggal 17-24 September 2022.
Cara Kementan menguatkan ketahanan pangan Indonesia dengan cara smart farming dan taniakur.
- Korem 063/SGJ & Agro Putra Segarau Kolaborasi Tingkatkan Ketahanan Pangan di Karawang
- Gugus Tugas Polri Tancap Gas Dukung Ketahanan Pangan
- Dukung Ketahanan Pangan, Polda Banten Tanam Jagung di Lahan 4.325 Hektare
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan
- Universitas Bakrie Jadi Jembatan Pengembangan Industri Halal Antara Indonesia dan Filipina
- Yayasan Madani Berkelanjutan: Food Estate Berpotensi Merusak Ekosistem Hutan dan Alam