Lewat Tengah Malam

Oleh: Dahlan Iskan

Lewat Tengah Malam
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Namun, David menjelaskan: ia bukan pengkhianat yang takut tindakannya diketahui polisi. Ia membandingkan dirinya dengan para pendiri Amerika yang tidak takut melawan penjajah Inggris kala itu.

Nancy Pelosi memang jadi simbol kebencian kalangan konservatif. Terutama di kalangan pendukung Trump. Semua yang dilakukan Nancy dianggap kebohongan bagi orang seperti David.

Nancy-lah memang yang memelopori impeachment pada Presiden Trump. Ini sangat dibenci pendukung Trump.

Ada lagi. Ingat adegan tepuk tangan gaya Nancy? Yang dilakukan ketika Presiden Trump lewat di depannyi? Setelah Trump memberikan pidato panjang State of the Union di depan Kongres gabungan?

Adegan itu begitu menohok. Gaya tepuk tangan Nancy itu begitu ketus. Disertai ekspresi wajah yang masam. Tapi yang seperti itu tidak melanggar hukum di Amerika. Sedang memasuki rumah orang tanpa izin, lewat tengah malam pula, adalah kriminal.

David ditahan. Tanpa kemungkinan ada penjaminan. Tuduhan kriminal untuknya berlapis-lapis. Mulai dari percobaan pembunuhan, memasuki rumah orang tanpa izin, sampai melakukan kekerasan.

Hukuman bagi David bisa 10 tahun lebih.

David tidak mau mengaku bersalah. Ia merasa yang ia lakukan adalah benar. Demi negara. Maka proses peradilan akan dilakukan. Pasti seru.

Anda sudah tahu cerita ini: Paul Pelosi, 82 tahun, adalah suami Nancy Pelosi, juga 82 tahun. Nancy tokoh nasional yang amat penting menjabat ketua DPR AS.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News