Lewat Tengah Malam
Oleh: Dahlan Iskan
David menggiring Paul ke lantai bawah. Paul diminta jalan di depan. Tidak lewat lift.
Sambil jalan menuruni tangga, David mengatakan ia tadi memukul-mukul kaca pintu itu untuk bisa masuk. David juga berkata bahwa sebentar lagi polisi pasti datang. Paul menjawab: polisi tidak akan datang.
"Saya akan bawa you keluar," ujar David.
Kata-kata terakhir itu membuat Paul khawatir. David bisa memukulnya dengan hammer. Lalu mengikatnya. Maka Paul membalik badan dan berusaha merebut hammer itu. Umur 82 melawan umur 42 tahun.
Bersamaan dengan perebutan hammer itu dua polisi datang. Persis dua menit setelah kontak dengan 911.
Polisi memencet bel di pintu depan. David minta agar Paul jangan membukakan pintu. Hammer masih dipegang dua orang.
Sambil akan membukakan pintu Paul tidak melepaskan hammer itu. Hammer masih jadi rebutan. Paul membuka pintu dengan tangan kiri. Teras rumah itu hanya remang-remang. Paul pun menyapa polisi yang datang. Dengan sikap yang biasa saja dan tangan kanannya masih memegang hammer.
Polisi pun bertanya apa yang sedang terjadi. Yang duluan menjawab justru David. "Semuanya baik-baik saja," ujar David kepada polisi.