Lewat Workshop, Kemnaker & UGM Bahas Kebijakan Adaptif Ketenagakerjaan di Era Digital

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi menekankan pentingnya kebijakan adaptif di era digitalisasi.
Hal tersebut disampaikan Sekjen Anwar pada workshop tentang transformasi digital dan dampaknya di bidang ketenagakerjaan yang diselenggarakan Kemnaker bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) di Jakarta, Selasa (13/2).
Menurut Sekjen Anwar, kebijakan adaptif diperlukan agar sumber daya manusia (SDM) Indonesia tetap dapat bersaing di pasar kerja serta memastikan perlindungan yang memadai bagi mereka.
"Kemnaker telah membuat kebijakan Active Labour Market Policy sebagai bentuk kebijakan yang adaptif, resilien, dan inklusif di era digitalisasi. Karena kalau tidak adaptif kita pasti ketinggalan dari negara lain," kata Sekjen Anwar Sanusi.
Dia menyebutkan terdapat empat pergeseran paradigma tata kelola ketenagakerjaan di era digital.
Pertama, from employment law to career law (karir harus menjadi perspektif dominan dalam peraturan ketenagakerjaan).
Kedua, from work protection law to work quality law (kualitas menjadi pertimbangan utama dalam aturan).
Ketiga, from worker law to talent law (menjadikan manajemen talenta sebagai kebijakan inkusif).
Kemnaker dan UGM membahas kebijakan adaptif ketenagakerjaan di era digital lewat workshop yang diselenggarakan di Jakarta
- Kemnaker Evaluasi Aplikator Transportasi Daring Soal Laporan Pemberian BHR Rp 50 Ribu
- PP Hima Persis Hadirkan Aplikasi Satind Sebagai Upaya Digitalisasi Organisasi
- Manfaatkan Digitalisasi, PLN IP Sukses Jaga Keandalan Pasokan Listrik Selama Libur Lebaran
- Guru Besar UGM Dipecat terkait Kekerasan Seksual, Sahroni: Pidanakan!
- Guru Besar UGM Terbukti Melakukan Kekerasan Seksual
- Forum ITUC-Asia Pacific: Delegasi Indonesia Dorong Perlindungan Pekerja di Era Digital