Lewis Hamilton bukukan Waktu tercepat di Grand Prix Tiongkok
Bukukan Waktu Tercepat di Tengah Kecaman
jpnn.com - SHANGHAI - Sukses ganda dibukukan Lewis Hamilton dalam sesi latihan Grand Prix Tiongkok di Sirkuit Shanghai kemarin (17/10). Pertama, dia sukses membukukan catatan waktu tercepat pada sesi pagi dan siang. Kedua, pembalap McLaren-Mercedes itu mampu mengalahkan tekanan mental yang ditujukan kepadanya. Pemimpin klasemen balapan itu mencatatkan waktu terbaik 1 menit 35,630 detik.
Catatan terbaik tersebut dibukukan Hamilton pada pagi. Itu lebih cepat 0,390 detik dari pembalap Ferrari Felipe Massa yang kini membuntuti Hamilton di daftar klasemen. Di dua sesi latihan kemarin, Massa berada di posisi kedua pada sesi pertama dan di tempat keenam sesi siang.
Meski kubu McLaren dan Ferrari lebih tertarik untuk mengevaluasi setting mobil dan memilih ban daripada isu yang berkembang di luar lintasan, kualitas yang ditunjukkan Hamilton kemarin menjawab kecepatan yang ditunjukkannya. Agresivitas dan determinasi tinggi yang ditunjukkannya sejalan dengan pernyataan Hamilton saat menjawab komplain dari para rivalnya.
Beberapa pembalap lain menganggap Hamilton melakukan manuver berbahaya saat berlangsungnya GP Jepang pekan lalu. "Saya lebih tertarik dengan apa yang saya lakukan daripada yang dikatakan oleh orang lain,'' tutur Hamilton. "Saya berbicara di atas trek. Kalau orang lain ingin mengeluarkan energinya untuk memikirkan hal itu, terserah. Anda bisa lihat, saya tidak mencari perselisihan dengan orang lain. Jadi, mereka pun tak boleh berlebihan,'' sambungnya Pembalap terakhir yang menyerang Hamilton adalah pembalap Toyota Jarno Trulli.
Yang dilakukan Trulli itu mengikuti "serangan'' yang dimunculkan oleh Robert Kubica, Mark Webber, dan Kimi Raikkonen. Bahkan, koran Inggris The Sun yang seharusnya mendukung pembalap lokalnya, ternyata, juga tidak kalah dalam menyerang Hamiltom. You could kill Hamilton. Kamu bisa membunuh Hamilton. Itulah judul headline koran yang dikenal nyinyir tersebut.
Bagi Hamilton, atmosfer panas yang diterimanya tersebut seperti mengingatkannya kembali pada peristiwa setahun yang lalu. Kejadiannya juga usai GP Jepang. Saat itu, dia harus menghadap ofisial lomba akibat kontroversi yang nyaris sama, yaitu manuver berbahaya di GP Jepang. Panasnya suasana di luar lintasan itu pasti berimbas pada persaingan menuju gelar juara musim 2008 yang menyisakan dua lomba lagi.
Keunggulan lima poin Hamilton dari Massa benar-benar mendapatkan ujian besar. Jika kekuatan mental Hamilton goyah, tak heran jika kejadian musim 2007 terulang, yaitu kehilangan peringkat pertama justru di saat akhir. Tak hanya para pembalap yang memberikan tekanan mental bagi Hamilton. Bos tim Renault Flavio Briatore juga ikut-ikutan menambah beban Hamilton untuk mencapai ambisi menjadi juara F1 termuda. Briatore menganggap Hamilton masih dalam keadaan yang sama dengan musim lalu sehingga kemungkinan lepasnya gelar dari Hamilton juga sangat besar.(ady/ang)
SHANGHAI - Sukses ganda dibukukan Lewis Hamilton dalam sesi latihan Grand Prix Tiongkok di Sirkuit Shanghai kemarin (17/10). Pertama, dia sukses
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 5 Cedera Paling Mengerikan dalam Sejarah UFC, Salah Satunya Dialami Jon Jones
- Gebrakan Terbaru PBSI, Seleksi Pelatih Baru Secara Terbuka, Ingin Cari Figur Kompeten
- Daftar Harga Tiket Laga Kandang Timnas Indonesia di Piala AFF, Mulai Rp 125 Ribu
- Ruud van Nistelrooy Sedih Saat Harus Hengkang dari MU
- Ini Alasan Viktor Axelsen Mundur dari BWF World Tour Finals 2024
- Dramatis, Ada Penalti di Menit 98 Laga Dewa United Vs PSS