LGBT Afghanistan Bersembunyi karena Takut Dirajam oleh Taliban
Ahmadullah mengaku pasukan Taliban telah membunuh pacar gaynya pada saat Kota Kabul jatuh ke tangan mereka.
"Kami sedang makan pagi di restoran saat mendengar tentang kedatangan Taliban," ujarnya kepada ABC.
"Saya suruh dia segera pulang ke rumah dan menelepon kalau sudah sampai. Saya tak pernah menerima teleponnya," tambah Ahmadullah.
PERINGATAN: Artikel ini memuat foto dan deskripsi yang mungkin mengerikan bagi pembaca
Belakangan pada tanggal 15 Agustus itu, Ahmadullah mengaku menerima informasi bahwa pacarnya telah diseret dari rumah, dipukuli dan dipenggal kepalanya di jalanan.
Ahmadullah (26 tahun), yang namanya sengaja disamarkan, telah bersembunyi sejak saat itu.
Kepada ABC dia mengungkapkan pengalaman mengerikan yang dialaminya di jalan-jalan Kota Kabul, termasuk saat dia ditikam oleh seorang pria yang tak dikenalnya.
"Mereka terus mengejar saya. Saya tidak ingin mati konyol," katanya.
Ahmadullah akhirnya terdaftar sebagai salah satu dari 700-an LGBT Afghanistan yang akan dievakuasi oleh sekelompok profesional dari Australia dan negara lain
- Sang Kapten Menolak Pakai Ban Pelangi, Ipswich Town Beri Respons Berkelas
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Astaga, Seorang Oknum Guru dan 2 Mahasiswa di Riau Terlibat LGBT, Nih Tampang Mereka
- Fatayat NU Kecam Prancis yang Melarang Atlet Tuan Rumah Berhijab di Olimpiade Paris 2024
- Awas, Kandidat Terindikasi LGBT & Poligami di Pilwako Bogor Terancam Rontok
- Menlu Retno Perjuangkan Ekonomi Inklusif demi Kemajuan Afghanistan