LGBT Afghanistan Bersembunyi karena Takut Dirajam oleh Taliban
Ahmadullah akhirnya terdaftar sebagai salah satu dari 700-an LGBT Afghanistan yang akan dievakuasi oleh sekelompok profesional dari Australia dan negara lain.
Di dalam kelompok ini termasuk penulis terkemuka Amerika keturunan Afghanistan dan aktivis LGBT, Nemat Sadat.
Menurut Nemat, saat masyarakat internasional berusaha menyelamatkan mantan penerjemah, jurnalis, wanita, dan kaum minoritas, tidak banyak perhatian yang diberikan kepada orang LGBT, yang menurutnya justru merupakan kelompok paling rentan.
Dia membantu 325 orang untuk melarikan diri, termasuk Ahmadullah, dengan mengajukan petisi kepada pemerintah AS untuk menerima mereka semua.
Menyelamatkan diri di Kota Kabul
Ahmadullah mengaku telah beberapa minggu bersembunyi, dalam upaya mencapai Bandara Kabul untuk bisa naik pesawat dengan bantuan Nemat.
Keduanya terus melakukan kontak melalui pesan teks dan foto-foto.
"Saya sangat ketakutan. Kamu satu-satunya harapan saya. Tolong jangan tinggalkan saya sendirian," demikian salah satu pesan Ahmadullah ke Nemat.
Selama mereka melakukan kontak, tergambar upaya Ahmadullah melewati jalan-jalan Kota Kabul, bersembunyi di selokan, semak-semak, atau di rumah yang tak berpenghuni.
Ahmadullah akhirnya terdaftar sebagai salah satu dari 700-an LGBT Afghanistan yang akan dievakuasi oleh sekelompok profesional dari Australia dan negara lain
- Sang Kapten Menolak Pakai Ban Pelangi, Ipswich Town Beri Respons Berkelas
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Astaga, Seorang Oknum Guru dan 2 Mahasiswa di Riau Terlibat LGBT, Nih Tampang Mereka
- Fatayat NU Kecam Prancis yang Melarang Atlet Tuan Rumah Berhijab di Olimpiade Paris 2024
- Awas, Kandidat Terindikasi LGBT & Poligami di Pilwako Bogor Terancam Rontok
- Menlu Retno Perjuangkan Ekonomi Inklusif demi Kemajuan Afghanistan