LGBT Afghanistan Bersembunyi karena Takut Dirajam oleh Taliban
Terkadang dia berada hanya beberapa meter dari pasukan Taliban.
Dia juga mengaku sangat lemah dan kelaparan.
Pada satu ketika, Ahmadullah menceritakan bagaimana seorang pria yang tak dikenalnya menyeretnya dari tempat persembunyian "di ruangan gelap di bawah meja".
Saat dia melawan, pria itu mencoba menikamnya. Untung saja dia sempat menepis serangan itu dengan lengannya.
"Saya mendorongnya sangat keras sampai dia jatuh. Saya lari dan tidak menoleh lagi ke belakang," tulis Ahmadullah dalam salah satu pesannya.
"Saya mendengarnya berteriak, 'Dia ada di sini. Dia ada di sini.' Saya hanya terus berlari," tambahnya.
Ahmadullah mengabadikan luka di lengannya setelah berhasil bersembunyi di gedung kosong lainnya.
"Saya takut bila tidak berhasil keluar, Kalau kamu tidak mendengar kabar dari saya, artinya saya tak hidup lagi. Tolong bantu yang lain," tulisnya.
Ahmadullah akhirnya terdaftar sebagai salah satu dari 700-an LGBT Afghanistan yang akan dievakuasi oleh sekelompok profesional dari Australia dan negara lain
- Sang Kapten Menolak Pakai Ban Pelangi, Ipswich Town Beri Respons Berkelas
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Astaga, Seorang Oknum Guru dan 2 Mahasiswa di Riau Terlibat LGBT, Nih Tampang Mereka
- Fatayat NU Kecam Prancis yang Melarang Atlet Tuan Rumah Berhijab di Olimpiade Paris 2024
- Awas, Kandidat Terindikasi LGBT & Poligami di Pilwako Bogor Terancam Rontok
- Menlu Retno Perjuangkan Ekonomi Inklusif demi Kemajuan Afghanistan