LGBT Incar Anak-anak SMA Jakarta
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Sukamta membenarkan bahwa dunia maya tidak bisa dibendung. Tapi kata Sukamta, pemerintah bisa mengontrol konten yang membahayakan.
"Saya tahu, dunia maya tak bisa dibendung. Tapi bisa dikontrol. Termasuk mengontrol konten-konten yang terkandung promosi lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT)," kata Sukamta, Jumat (4/3).
Soal kontrol Negara terhadap konten, politikus PKS ini mengusulkan agar belajar ke Tiongkok. "Tirulah Tiongkok yang amat tegas mengontrol konten berbahaya atau yang bernuansa LGBT. Jangan cuma Facebook dan Youtube. Sosmed lain seperti LINE dan Whatsapp juga harus dikontrol pemerintah," saran Sukamta.
Dalam konteks mengontrol ini, Sukamta memuji dan membenarkan sikap Menkominfo yang mempersoalkan emoji LINE. "Jangan pedulikan omongan orang. DPR dukung Kominfo untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan. DPR juga dukung juga KPI untuk mengontrol hal ini di ranah penyiaran," tegas dia.
Menurut Wakil Rakyat dari Daerah Istimewa Yogyakarta ini, masalah LGBT bukan sebatas karena komunitas 'Timur'. Kalangan agamawan di 'Barat' juga masih terus berdebat tentang LGBT.
Karena itu, Sukamta menyatakan keprihatinan yang dalam karena di Yogyakarta ada lembaga swadaya masyarakat (LSM) LGBT. "Ini kan mengkhawatirkan," tegasnya.
Lebih lanjut, Sekretaris Fraksi PKS DPR ini merujuk riset ilmiah seorang antropolog UI. "Penelitiannya menemukan kaum LGBT mengincar anak-anak SMA di Jakarta yang tidak mampu dan baru saja lulus sebagai target potensial penyebaran LGBT. Ini membahayakan. Jika dibiarkan, 20 tahun mendatang akan makin banyak generasi muda terjangkit LGBT," ungkapnya.
Dia menjelaskan, cara menyalurkan hasrat seksual sesama jenis itu bertentangan dengan Pancasila sila pertama, bahwa agama-agama yang ada juga melarangnya. "Ini merupakan cara hidup abnormal yang keluar dari kodrat manusiawinya," tegasnya.
- KTKI-P Laporkan Kebijakan Kemenkes, Wakil Presiden Diminta Turun Tangan
- Sidang Korupsi Timah, Hakim Pertanyakan Penghitungan Kerugian Negara Berdasarkan IUP
- PMI yang Jadi Korban Pembunuhan di Hongkong Dipulangkan ke Tanah Air
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso
- Masih Ragu Transplantasi Rambut? Simak Kiat Berikut
- Ketua Umum Bhayangkari Hibur Anak-anak Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi