LGBT Indonesia Bebas Ekspresikan Diri di Australia Lewat Mardi Gras
Setelah dua tahun dengan WHV, Paul yang kelahiran tahun 1992 menempuh pendidikan diploma early childhood education sejak Januari 2019.
Tiga bulan sebelumnya ia mendapat pekerjaan sebagai staf kasual di layanan pengasuhan anak (child care).
Photo: Paul Powa bekerja di child care.
Profesi staf child care bisa menjadi jalur Paul untuk mendapatkan izin tinggal permanen, selain dia sangat berminat dalam pendidikan anak usia dini.
Bagi Paul, memiliki pekerjaan yang baik atau berkarya adalah bagian dari usaha untuk membuat orang lebih menerima eksistensi kaum LGBTQ.
Paul sangat ingin meniti karir di Australia untuk memecah stigma bila pria gay asal Indonesia dianggap berorientasi mencari pasangan warga atau yang residen permanen Australia.
"Memang ada yang mencari kemapanan. Silakan jalani saja prinsip masing-masing," kata Paul.
Paul juga ingin memecahkan stereotype dalam hubungan gay ada yang mengambil posisi seolah-olah sebagai perempuan.
- Usia Penonton Konten Pornografi di Australia Semakin Muda
- Dunia Hari Ini: Israel Menyetujui Gencatan Senjata Dengan Hizbullah
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan