LGBT Makin Terbuka, Begini Cara Mereka Kenalan dan Pacaran

LGBT Makin Terbuka, Begini Cara Mereka Kenalan dan Pacaran
LGBT bermesraan. Foto: ilustrasi/Padang Ekspres/JPG

"Saya tak lagi memiliki ketertarikan dengan lawan jenis. Saya sadar masyarakat tak akan terima kami, makanya kami juga tak mau tampil di tempat umum," ucapnya wanita berkulit putih ini. 

K menyebutkan selain A, K juga memiliki pasangan sesama jenis lainnya. Hubungan long distance relationship (LDR) yang dilakoninya bersama A membuatnya kesepian, meskipun banya pria yang mendekatinya. Namun, hal itu tak membuatnya berpikir untuk menerimanya. "Saya juga punya kriteria sendiri dalam memilih pasangan," ucap gadis bertubuh langsing ini.

K menyebutkan, hingga saat ini, orangtuanya tak mengetahui perilaku menyimpangmya. Karena orangtuanya sibuk kerja. " Saya jarang bertemu orangtua. Habis mereka sibuk. Cuma kalau saya butuh uang, orangtua saya selalu memberikannya. Dengan uang itulah saya bisa berkencan dengan pasangan," tukasnya. 

Lain lagi, pengakuan Buncis ( bukan nama sebenarnya), setahun pernikahannya ia tak menyadari suaminya penyuka sesama jenis. Namun, setelah lewat satu tahun baru ia menyadarinya. Kala itu, tanpa sengaja ia melihat situs forul LGBT yang diakses suaminya pada laptop pribadinya. Ia pun melihat riwayat chatting yang vulgar dan pembicaraan sesame jenis  dan berbagai konten homoseksual yang dilakukan suaminya dalam forum tersebut. Hal tersebut langsung membuatnya shock berat.

Buncis enggan menanyakan apa yang baru saja dilihatnya di laptop suami. Ia memilih untuk menyelidiki terlebih dahulu. Perasaannya mulai lagi dengan seringnya dua rekan suaminya menginap di rumah dengan alasan tugas kuliah menyelesaikan pasca sarjana.

“ Setiap kali, rekannya datang ke rumah, saya memang tak tidur dengan suami. Karena tak enak juga dan memberikan kesempatan bagi suami saya berkumpul dengan rekan-rekannya. Namun, ternyata mereka adalah pasangan homoseksual suaminya saya,” ucapnya. 

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumbar Shofwan Karim Elha, mengatakan LGBT itu haram dan bertentangan dengan ajaran Islam. "LGBT tidak ada kaitannya dengan HAM melainkan sebuah penyakit bawaan sejak kecil dan sudah menjadi kebiasaan mereka," tegas Shofwan Karim di gedung dakwah Muhammadiyah Sumbar, kemarin siang.

Maka itu, pendidikan agama mutlak harus diberikan kepada anak sebagai penangkal perilaku menyimpang lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) itu. LGBT merupakan persolan serius yang tidak bisa didiamkan begitu saja perlu ada upaya pembinaan secara kontinnyu agar mereka kembali kepada ke fitrahnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News