LHE Tiongkok Bisa Kuasai 200 Juta Pasar Domestik
Sabtu, 30 Juli 2011 – 09:19 WIB
Sedangkan tahun lalu dari 200 juta unit, 160 juta unit di antaranya impor dan sebanyak 40 juta unit hasil produksi sendiri. Membanjirnya LHE asal Tiongkok membuat industri susah bergerak. Saat ini, utilitas industri lampu dalam negeri hanya 20 persen dari total kapasitas 200 juta. "Kondisi ini tidak beda jauh dari tahun sebelumnya. Total impor 103 juta unit tersebut diproduksi oleh 33 pabrik besar dan kecil Tiongkok," ucap dia.
Baca Juga:
Untuk menekan dominasi produk Tiongkok, Aperlindo berniat menyurati Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi dan Dirjen Kerjasama Industri Internasional (KII) Kementerian Perindustrian. Surat tersebut menyatakan keinginan mendatangkan impor lampu dari India. Karena, produksi lampu dari negara tersebut sangat besar sehingga dapat menjadi pesaing Tiongkok. Selain mendatangkan lampu dari India, ke depan diharapkan dapat menyerap investasi di sektor perlampuan.
Secara terpisah, Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Budi Darmadi mengatakan masuknya produk impor LHE untuk mengisi kapasitas produksi yang tidak terpakai (idle capacity). Karena itu, kapasitas produksi LHE dalam negeri dinilai masih mencukupi.
Dijelaskan secara mendetail produsen LHE nasional memiliki kelemahan. Yakni, belum bisa membuat komponen IC yang dipakai untuk mengontrol arus listrik. Harga per unit mencapai ratusan ribu rupiah. Sedangkan untuk jenis lampu lain bisa mencapai dua juta rupiah. Untuk memenuhi komponen tersebut pabrikan impor dari Taiwan.