Li Ka Shing Tetap Terkaya di Asia
jpnn.com - HONGKONG - Belum ada pebisnis dan pengusaha Asia yang bisa mengalahkan kekayaan Li Ka Shing. Taipan 85 tahun asal Hongkong itu kembali merajai daftar orang terkaya Asia.
Akhir pekan lalu, Bloomberg melaporkan bahwa Lui Che Woo, raja kasino Makau, telah menggeser posisi Li. Tapi, mereka lantas meralat artikel itu. "Li Ka Shing masih memuncaki daftar orang terkaya Asia, satu peringkat di atas taipan Lui Che Woo," terang Bloomberg dalam ralatnya.
Sebagai jawara, Li tercatat memiliki harta senilai USD 29,5 miliar atau setara dengan Rp 354,9 triliun. Itulah yang tertera pada Indeks Miliarder Bloomberg. Tepat di belakang Li, tertulis nama Lui dengan harta senilai USD 23,7 miliar (sekitar Rp 285,1 triliun).
Li yang merupakan pemilik Cheung Kong Holdings dan Hutchison Whampoa itu juga memiliki berbagai harta selain uang di banyak negara. Rata-rata, harta pria berkacamata itu berupa rumah dan tanah, ritel, pelabuhan, aset-aset publik, dan telekomunikasi. Pebisnis yang mengawali usahanya dari bunga plastik tersebut terus berada di peringkat pertama orang terkaya Asia sejak April 2012.
Berbeda dengan Li yang menekuni berbagai industri manufaktur, Lui memperkaya dirinya dari bisnis kasino. Pemilik sekaligus pemimpin Galaxy Entertainment itu mulai terjun ke bisnis kasino pada 2002. Kehadiran Lui pada sektor perjudian tersebut langsung mengakhiri monopoli Stanley Ho yang sudah empat dekade menjadi raja kasino di Makau.(AFP/hep/c16/tia)
Belum ada pebisnis dan pengusaha Asia yang bisa mengalahkan kekayaan Li Ka Shing. Taipan 85 tahun asal Hongkong itu kembali merajai daftar
Redaktur & Reporter : Antoni
- Terbitkan 2 Izin NPPBKC, Bea Cukai Jember Tegaskan Legal Itu Mudah dan Nyaman
- Menko Airlangga Beberkan Upaya Pemerintah Menjaga Sektor Industri Dalam Negeri
- Perusahaan Nikel Diduga Pemalsu SK Bupati Halmahera Timur Dilaporkan ke Bareskrim
- Resmi Jabat Menaker yang Baru, Yassierli Sebut Ketenagakerjaan Bukan Hanya Soal Buruh
- Penggila Kopi Jangan Lewatkan Jakarta International Coffee Conference Hadir Kembali
- Sampai Kapan