Libatkan Ahli, KLHK Siapkan Riset Buktikan Isu Dioxin di Tahu dan Telur
Ditengarai pasokan sampah ini berkurang karena langkah re-ekspor, perubahan regulasi, serta pengawasan yang semakin ketat oleh Pemerintah.
Pengusaha UMKM juga menyadari bahwa bahan bakar dari sampah plastik tersebut berdampak pada lingkungan dan masyarakat.
Para pelaku usaha mengaku siap beralih dari bahan bakar sampah plastik menjadi bahan bakar kayu atau alternatif lainnya. Terlebih lagi sudah ada penggunaan insinerator yang teknologi-nya sudah ramah lingkungan.
Pemerintah akan mempelajari ini, termasuk bila harus memberikan dukungan fasilitas oleh bagi industri UMKM. Dukungan fasilitas ini bisa dari KLHK, Kementerian Perindustrian, KemenKopUMKM, atau bahkan dari pemda.
''Semuanya bisa membantu, yang penting industri masyarakat tetap harus berjalan baik dengan tetap ramah lingkungan,'' kata Menteri Siti.
Untuk mengatasi masalah sampah yang masih menjadi persoalan di tengah masyarakat, pemerintah terus melakukan pengelolaan, salah satunya dengan menerapkan prinsip 3R (reuse, reduce, dan recycle).
''Pemerintah dan Pemda bekerja serius untuk itu. Saya juga tau bahwa dukungan masyarakat dan para aktivis terkait sampah cukup besar. Ini menjadi modal kekuatan kita menyelesaikan masalah sampah,'' katanya.(jpnn)
KLHK kirim tim menyelidiki dan meneliti kandungan tahu dan telur yang diduga terkontaminasi dioxin sebagai dampak dari penggunaan bahan bakar produksi berupa sampah plastik impor.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Larangan Impor Sampah Plastik Membawa Rezeki bagi Sindikat Kriminal Tiongkok
- Top! Malaysia Kembalikan 43 Kontainer Sampah ke Prancis
- KLHK Masih Telusuri Isu Dioksin Telur Ayam di Sidoarjo
- Libatkan Ahli, KLHK Siapkan Riset soal Dioxin di Telur Ayam
- Tegas, KLHK Kirim Balik 883 Kontainer Sampah Plastik Impor ke Negara Asal
- Selama Lima Bulan, Indonesia Sudah Impor 882 Kontainer Sampah Plastik