Liberty Society Ajak Masyarakat Tolak Perdagangan Perempuan
Liberty Society menggandeng A21, LSM yang bergerak sebagai penyelenggara Walk for Freedom yang merupakan salah satu inisiatif global terbesar yang berada di lebih dari 50 kota, untuk menolak adanya perbudakan modern, khususnya perdagangan manusia.
Kegiatan ini juga digelar bekerja sama dengan Yayasan Kasih Yang Utama (YKYU), lembaga yang menyelamatkan dan memberikan aftercare kepada korban perdagangan manusia di sempat kota, termasuk Bali, Surabaya, Manado dan Bekasi.
"Kami berharap melalui Walk for Freedom ini dapat meningkatkan kesadaran akan isu-isu seputar perdagangan dan eksploitasi orang yang terjadi di Indonesia."
"Selain itu, juga perlu bersatu, bekerja sama untuk melihat perubahan nyata dan sejati bagi mereka yang membutuhkan," ujar Direktur YKYU Winda Winowatan dalam keterangannya.
Liberty Society juga mengajak Hangry dan Lemonilo sebagai pelaku bisnis untuk turut aktif berpartisipasi dalam kampanye menolak perbudakan dan perdagangan perempuan.
Selain berkampanye, Liberty Society juga ingin memberdayakan para penyintas perempuan untuk menetaskan kehidupan kedua mereka melalui pelatihan menjahit dan akses ke pasar.
Para penyintas diharapkan mampu berdiri dan menjadi produktif melalui kreasi produk hampers dan merchandise ramah lingkungan di House of Freedom, Surabaya.
“Kami bangga menjadi penyelenggara A21 Walk for Freedom charity walk pertama di Indonesia."
Liberty Society mengajak masyarakat untuk menolak perdagangan terhadap perempuan.
- Tingkatkan Bantuan Pengamanan, PTPN IV Jalin MoU dengan Polda Sumut
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi