Libur Hari Buruh, Pengusaha China Raup Rp 314 T
jpnn.com, BEIJING - Pengusaha pariwisata China meraup 148 miliar yuan atau sekitar Rp 314,4 triliun selama musim liburan Hari Buruh Internasional atau May Day.
"Dengan berbagai hiruk-pikuknya perekonomian China, liburan May Day kali ini telah menjadi 'pekan emas'," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Mao Ning di Beijing, Kamis.
Dengan mengutip data departemen terkait, dia menyebutkan pendapatan itu diraih dari 274 juta perjalan wisata domestik.
Dari segi jumlah kunjungan wisata, momentum liburan May Day tahun ini mengalami peningkatan sebesar 70,8 persen dibandingkan tahun lalu.
Untuk jumlah pendapatan tahun ini mengalami pertumbuhan sebesar 128,9 persen dibandingkan momentum yang sama tahun lalu.
"Pemesanan paket wisata ke luar negeri juga melonjak tujuh kali lipat," katanya dalam pengarahan pers rutin tersebut.
Otoritas China menetapkan libur Hari Buruh selama tiga hari pada 1-3 Mei 2023. Jika ditambah dengan libur akhir pekan, maka jumlah hari libur menjadi lima hari.
Meroketnya pendapatan sektor pariwisata dan transportasi tersebut semakin menambah kepercayaan China akan pemulihan perekonomian nasional setelah sempat terpuruk pada tahun 2022.
Otoritas China menetapkan libur Hari Buruh selama tiga hari pada 1-3 Mei 2023. Jika ditambah dengan libur akhir pekan, maka jumlah hari libur menjadi lima hari
- Forum Pemuda Indonesia-China: Generasi Muda Jadi Jembatan Kerja Sama
- Semifinal BWF World Tour Finals 2024: Ganda Campuran China dan Malaysia Saling Sikut
- Menkeu Sri Mulyani Buka-bukaan soal Nasib Ekonomi Indonesia pada 2025
- Pengamat Nilai Kritik 'The Economist' kepada Prabowo Tak Sesuai Kenyataan
- 'Trump Effect' Bisa jadi Peluang Besar bagi Indonesia, Asalkan
- ICIIS 2024 Sukses, Shan Hai Map Optimistis Iklim Investasi Indonesia Makin Baik