Libur Panjang Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Jatim

Terutama di industri pengolahan makanan dan minuman. Untuk angka inflasi, BI sebelumnya memperkirakan mencapai 0,7–0,8 persen pada triwulan kedua.
Namun, angka tersebut direvisi. Sebab, berdasar survei pemantauan harga, ada indikasi koreksi harga volatile food.
Pada minggu ketiga Juni, terjadi penurunan sehingga memengaruhi proyeksi BI.
”Proyeksi kami 0,54 menjadi 0,64. Ini menarik karena inflasi Jatim di mana ada momen Lebaran malah lebih rendah ketimbang tahun kemarin yang mencapai 0,7 persen,” paparnya.
Taufik berharap angka inflasi Jatim bisa berada di kisaran 0,5 persen.
Bila tercapai, hal itu akan menjadi capaian yang luar biasa karena volatile food bisa dikendalikan.
Meski demikian, masih ada faktor pendorong inflasi dari administered price berupa kenaikan tarif listrik dan BBM.
Selain itu, ada komponen inflasi dari kenaikan tarif transportasi.
Jawa Timur diprediksi mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi pada triwulan kedua 2017 dibandingkan tiga bulan pertama.
- Menko Polkam Budi Gunawan Tinjau Arus Balik Idulfitri 2025 di Jawa Timur
- Analis Sebut Kans Ekonomi Indonesia Alami Perkembangan Progresif
- Pria di Blitar Bacok Mantan Istri
- Menteri ESDM: Mudik 2025 Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
- Sekda Sumsel Pimpin Rapat Persiapan Program Mencetak 100.00 Sultan Muda
- MahakaX Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui Inovasi di Industri Media Digital Kreatif