Libur Panjang Selalu Memicu Kasus Baru Covid-19 Dalam Jumlah Besar
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan COVID-19 dr Wiku Adisasmito mengatakan libur panjang bisa memicu kenaikan kasus COVID-19.
Selama menikmati liburan, kemungkinan besar warga tidak mematuhi protokol kesehatan.
"Kenaikan kasus aktif makin cepat sehingga perlu diwaspadai. Libur panjang selalu memicu kasus baru dalam jumlah besar dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan yang mengendur," kata Wiku, Jumat (25/12).
Berdasarkan analisis terhadap sejumlah waktu libur panjang yang terjadi selama pandemi, terjadi peningkatan kasus positif COVID-19 yang cukup signifikan.
Pada periode Maret hingga Juli, saat ada libur panjang Idulfitri pada 22 hingga 25 Mei, terjadi peningkatan kasus dari 1.107 menjadi 37.342 hanya dalam waktu empat bulan.
Peningkatan kasus tersebut juga diikuti dengan peningkatan pemeriksaan spesimen mingguan hingga 50 persen.
Kenaikan kasus aktif Covid-19 selalu diiringi dengan kenaikan ketidakpatuhan terhadap protokol kesehatan.
- Jalan Menuju Kawasan Wisata Puncak Kembali Dibuka Setelah Ditutup Lebih dari 8 Jam
- Libur Panjang, Jalur Wisata Puncak Dipadati 150 Ribu Kendaraan dalam Sehari
- Libur Panjang, Pengguna Kereta Api Tujuan Kota Bandung Naik 24 Persen
- Libur Panjang, Lebih dari 400 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek
- Libur Panjang, Pendapatan Hotel di Kota Bandung Capai Rp24 Miliar
- Okupansi Hotel di DIY Meningkat, Didominasi Pelancong Asal Pulau Jawa