Libur Tahun Baru, Gus Muhdlor Bawa Santri Sidoarjo Ziarah Makam Bung Karno dan Mbah Hasyim

jpnn.com, SIDOARJO - Para santri di Sidoarjo memanfaatkan libur pergantian tahun dengan berziarah ke makam para tokoh bangsa seperti KH Hasyim Asyari, Presiden pertama RI Soekarno, KH Wahid Hasyim, dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Selain puluhan santri dari Pondok Pesantren Bumi Shalawat, turut juga puluhan mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo yang juga berlatar belakang santri dari sejumlah pesantren di daerah tersebut.
“Kami sengaja mengajak para santri liburan akhir tahun dengan ziarah ke tokoh-tokoh bangsa. Jadi masuk tahun baru dengan semangat juang baru agar 2020 lebih baik, dengan berkah para ulama dan tokoh bangsa,” ujar Direktur Pendidikan Ponpes Bumi Shalawat Sidoarjo, Muhdlor Ali, Rabu (1/1).
Muhdlor mengatakan, anak-anak muda termasuk santri wajib menyerap sari pemikiran dan kiprah para tokoh bangsa tersebut. Apalagi di tengah mulai merebaknya paham radikal yang melahirkan pemikiran eksklusif dalam beragama yang mempertentangkan antara cinta agama dan cinta negeri.
“Padahal dua hal itu, nasionalisme dan spiritualisme, seperti satu keping mata uang. Tak bisa dipertentangkan. Saat Bung Karno bertanya ke KH Hasyim Asyari tentang hukum membela negara, Kiai Hasyim menjawab itu sebagai jihad fisabilillah, hubbul wathon minal iman. Jadi cinta agama itu ya cinta negara, cinta NKRI,” ujar Gus Muhdlor, sapaan akrab Muhdlor Ali.
Dalam sejarahnya, ketika di awal kemerdekaan saat Indonesia diuji seperti pemberontakan DI/TII, kaum religius santri seperti Nahdlatul Ulama menunjukkan komitmen nasionalisme.
“Ketika itu, NU membela Pancasila dengan menolak terlibat dalam DI/TII. Bahkan, NU memberi gelar kepada Bung Karno sebagai waliyyul amri dharuri bi as-syaukah (kepala negara bidang kenegaraan dan keagamaan),” ujarnya.
Gus Muhdlor memaparkan, dengan berziarah ke makam tokoh agama dan nasionalis seperti KH Hasyim Asyari beserta seluruh keturunannya dan Bung Karno, anak-anak muda bisa memadukan spirit para tokoh itu dalam berperan memajukan daerah dan masyarakat.
Santri dari Pondok Pesantren Bumi Shalawat dan mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo memanfaatkan libur dengan berziarah ke makam tokoh bangsa.
- Dadang Iskandar: Pendidikan Agama Sejak Dini Bentuk Pemimpin Masa Depan
- Polisi Ciduk 11 Tersangka Kasus Pembakaran Peternakan Ayam di Serang
- Penerimaan Anggota Polri 2025, Kesempatan Lebih Luas Bagi Santri dan Hafiz
- Jenderal Sigit: Rekrutmen Anggota Polri Melalui Jalur Santri Jadi Program Prioritas
- Prabowo Singgung Politikus Senior dan Diplomat, Presiden India Ungkit soal Bung Karno
- Penguatan Pendidikan Santri, Langkah Menuju Indonesia Emas 2045