Liburan Kontroversial Raja Arab Saudi dari Masa ke Masa
Sewa Tiga Pulau Sekaligus, Belanja pun Habiskan Triliunan Rupiah
Bagi Spanyol, mansion yang Fahd bangun sendiri di resor mewah tersebut juga mendatangkan banyak keuntungan. Turis dari berbagai belahan dunia yang penasaran dengan rumah musim panas Fahd lantas berkunjung ke Marbella. Bukan hanya itu, ratusan orang rela antre untuk mendapatkan pekerjaan di mansion milik Fahd tiap kali sang raja hendak berkunjung.
Kali terakhir berlibur di Spanyol sebelum mangkat, Fahd memboyong rombongannya dalam enam pesawat komersial Saudi. Selain kerabat, pejabat, dan pengawalnya, Fahd juga mengajak tim dokter beserta para koki dan pelayan pribadi. Mereka menginap di dua hotel bintang lima yang hampir seluruh kamarnya dipesan (booking) Kerajaan Saudi. Sebab, Fahd sudah sangat sakit saat berlibur terakhir.
Selain mansion di Marbella, Kerajaan Saudi juga memiliki istana supermegah di Swiss. Itu belum termasuk mansion mewah di Kota Vallauris Golfe-Juan, Cote d’Azur, Prancis. Properti apik yang langsung menghadap ke Pantai Mirandole itulah yang menjadi tempat menginap Salman dan rombongannya pekan lalu. Dan, permintaan istimewa Salman terhadap pemerintah setempatlah yang memantik protes warga.
Menjelang kedatangannya di Prancis, Salman meminta otoritas Vallauris Golfe-Juan menutup Pantai Mirandole untuk umum. Padahal, pantai yang cukup tersembunyi itu adalah surga bagi warga Prancis yang gemar berjemur tanpa busana alias kaum nudis. Karena itu, lahirlah petisi yang didukung sedikitnya 150.000 orang, memprotes permintaan arogan Salman.
Selain menutup pantai, Saudi memaksa pemerintah setempat untuk membangun lift sementara di atas pasir pantai. Tujuannya mempermudah akses Salman ke pantai. Maklum, pengganti Raja Abdullah itu bukan raja yang muda lagi, nyaris kepala delapan. Salman, yang kondisi fisiknya mulai lemah termakan usia dan digerogoti penyakit, jelas ingin bersenang-senang di pantai tanpa susah payah. Karena itu, lift menjadi solusi terbaiknya.
Berbagai kontroversi, menurut The Independent, mewarnai liburan musim panas Salman kali ini. Padahal, sebelumnya, Kerajaan Saudi tidak pernah meninggalkan kesan seburuk itu di benak publik Eropa tiap libur musim panas tiba. Entah itu disebabkan faktor Salman yang memang dikenal suka berfoya-foya atau keterlibatan Saudi dalam perang antiteror di Yaman yang merenggut banyak nyawa.
Mendarat di Bandara Nice dengan Boeing 747, Salman dan rombongannya langsung disambut kritik. Iring-iringan mobil mewah antipeluru dalam kawalan polisi-polisi bermotor memecah keheningan Vallauris Golfe-Juan. Perjalanan dari bandara menuju mansion barangkali menjadi perjalanan paling riuh bagi rombongan Salman. Begitu mereka tiba di tujuan, jutaan suara sumbang langsung menghiasi dunia maya.
Itu belum termasuk konvoi sejumlah kuda jingkrak yang sengaja disewa beberapa pria dalam rombongan Salman untuk berkeliling Prancis. Seolah tidak peduli dengan protes dan kritik netizen, para pengawal atau kerabat Salman enak saja mengunggah gambar-gambar wah mereka di internet. Mulai kudapan mahal, minuman unik, hingga acara berjemur mewah di atas kapal pesiar.
Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud baru saja mengakhiri liburan musim panasnya di Prancis. Dari tiga pekan yang direncanakan, pemimpin monarki Arab
- Kemlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korsel
- CDC: Kasus Norovirus di Amerika Serikat Terus Meningkat Tajam
- Mahasiswa Asing Diminta Kembali ke Amerika Sebelum Pelantikan Donald Trump, Ada Apa?
- 50 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Udara Israel di Dekat RS Kamal Adwan
- Japan Airlines Tunda 14 Penerbangan Akibat Serangan Siber
- Gencatan Senjata Mandek, Hamas Salahkan Israel