Libya Makin Memanas, Arab Saudi Tutup Kedubes di Tripoli
jpnn.com - TRIPOLI - Arab Saudi menutup kedutaan besarnya di Libya sejak Senin (19/5) karena kondisi keamanan di negara tersebut yang semakin memanas. Pihak Kerajaan Arab Saudi juga memerintahkan staf diplomatnya untuk meninggalkan Libya karena khawatir akan keselamatannya.
"Semua staf Kedubes telah meninggalkan Libya karena situasi keamanan," kata Dubes Arab Saudi untuk Libya Mohammed Mahmoud al-Ali.
Dia menyampaikan, Kedubes Arab Saudi akan dibuka kembali hingga situasi keamanan di ibukota Libya sudah kondusif.
Sebelumnya, Aljazair juga menutup kantor Kedubes dan konsulat di Kota Tripoli, Libya karena diplomatnya terancam lantaran negara tersebut terus dilanda konflik pascatergulingnya Muammar Khadafi dari kursi kepresidenan pada tahun 2011 lalu.
Di sisi lain, kantor berita AP melaporkan bahwa panglima militer Libya telah memerintahkan pengerahan milisi Islam di Tripoli. Langkah itu muncul setelah seorang mantan jenderal Libya mengirim pasukan ke kota Tripoli pada hari Minggu (18/5) untuk menyerang gedung parlemen.
Khalifa Haftar, yang mengundurkan diri sebagai kepala pasukan Khadafi, sekarang mengepalai sebuah kelompok yang disebut "Tentara Nasional Libya".
Juru bicara kelompok itu mengatakan pihaknya meluncurkan serangan di gedung parlemen untuk membersihkan politisi Islam telah memungkinkan mengambil kendali negara.
Namun upaya yang dilakukan Khalifa Haftar dan pasukannya dikutuk Perdana Menteri Libya Abdullah al-Thinni dan menilai serangan tersebut sebagai upaya menggulingkan pemerintahannya.(ap/ris/jpnn)
TRIPOLI - Arab Saudi menutup kedutaan besarnya di Libya sejak Senin (19/5) karena kondisi keamanan di negara tersebut yang semakin memanas. Pihak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya
- Hmmm... Puluhan Warga Yahudi Israel Mau Jadi Mata-Mata Iran
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?
- Geledah Kantor Presiden, Polisi Korsel Cari Bukti Pengkhianatan