Lifestyle Era Digital, Bukan Sekadar Ritual Memotret Makanan
jpnn.com - EINSTEIN pernah bilang, “dinosaurus punah karena tidak mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.” Dunia telah berganti rupa. Selamat datang era digital!
Wenri Wanhar – Jawa Pos National Network
Kali ini, JPNN tak mengulas lahirnya ritual baru di era digital; memotret makanan sebelum disantap, dan lalu mengunggahnya di media sosial.
Bukan pula tentang para pelancong yang eksis memamerkan potret-potret pelesiran. Makin jauh melancong, makin naik pamornya.
Bukan. Bukan itu. Ini tentang bagaimana atraktifnya para pelaku usaha traveling berbasis digital memanfaatkan laju perkembangan zaman jadi peluang bisnis.
Akhir tahun ini, setidaknya dua perusahaan perjalanan berbasis digital terkemuka—traveloka.com dan booking.com--menghelat acara off air di pusat perbelanjaan. Istilahnya, jemput bola.
Booking.com yang digadang-gadang sebagai perusahaan perjalanan terbesar di dunia menggelar acara di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, 16 hingga 17 November 2018.
“Ini adalah off air pertama kami di Indonesia,” kata Jaime de Silva, Senior PR Manager South APAC, Booking.com, 16 November 2018 di acara bertajuk Booking Pop-Up Food Stall itu.
Di musim yang ini, dunia memang seolah dalam genggaman. Berbekal HP pintar, tinggal klik sana klik sini, nyaris segala urusan beres.
- Gen Z Perlu Penguatan Literasi Keuangan, Biar Enggak FOMO
- Kearifan Lokal Harus Jadi Landasan Perfilman Indonesia di Era Digital
- In-town Data Center Dongkrak Ekonomi Digital Indonesia
- LMS Diharapkan Membuat Aparatur Desa Kreatif dan Inovatif
- Grup VIVA Rampungkan Restrukturisasi PKPU, Fokus Pengembangan Bisnis Digital dan Konten
- Mas Ghif Ungkap Cara Kerja Propaganda yang Efektif di Era Digital