Lifestyle Era Digital, Bukan Sekadar Ritual Memotret Makanan
Dan, juga off air untuk pertama kali, Traveloka membuat acara bertajuk Traveloka Travel and Lifestyle Fair (TTLF) 2018 “Actionable Inspirations”, di Main Atrium, Gandaria City, Jakarta Selatan, awal bulan ini.
“Kami mengajak para pengunjung untuk memanfaatkan beragam produk di aplikasi Traveloka, mulai dari produk-produk liburan wisata hingga gaya hidup,”
kata Vice Presiden Marketing Traveloka Kurnia Rosyada. (JPNN.com, 1 November 2018). .
Perusahaan yang mulai beroperasi sejak 2012 ini melakukan pendekatan langsung pada pengguna untuk memperkenalkan bagaimana teknologi dapat membantu dan mempermudah kegiatan sehari-hari, salah satunya untuk memenuhi kebutuhan hiburan dan pariwisata.
Traveloka didirikan Ferry Unardi, Derianto Kusuma dan Albert Zhang. Ide awalnya ketika Ferry kesulitan memesan tiket pesawat saat ingin pulau ke Padang dari Amerika.
Bermula dari sekadar mesin pencari perbandingan harga tiket pesawat, pada 2013—setahun sejak kelahirannya--berkembang jadi situs reservasi. Dan tahun berikutnya merambah jasa pemesanan hotel.
Kini, mereka menyediakan pula paket liburan. Di acara TTLF 2018, mereka menyuguhkan tiket liburan dengan harga spesial dan aneka promo. Pengunjung juga bisa merasakan langsung berbagai instalasi teknologi di bagian experience area.
“Kami berharap TTLF memberikan inspirasi dan membantu pengunjung mewujudkan rencana perjalanannya,” kata Kurnia.
Mencuri & Mencari Perhatian
Oiya, untuk meluaskan pengaruh—sebutlah begitu--mereka pun tak segan-segan bakar modal, beriklan di mana-mana. Masih ingat, iklan dengan jinggel “Traveloka dulu…” yang cukup mencuri perhatian pemersa televisi itu?
Nah, omong-omong soal mencari dan mencuri perhatian, Booking.com menggandeng Joe Taslim, aktor Indonesia yang lagi naik daun di pentas film dunia di acara off air-nya.
“Sosok Joe yang membumi sebagai family man yang senang bepergian, serta juga telah dikenal sebagai aktor internasional yang kerap menjajaki berbagai pelosok dunia, menjadikannya cocok untuk mewakili Booking.com,” kata Jaime.
Benar saja. Ketika Joe Taslim menceritakan pengalamannya berpetualang, tak sedikit pengunjung mall menghentikan langkah di paviliun booking.com.
“Traveling selalu menjadi bagian dari pekerjaan saya. Dan berkembang menjadi passion yang sesungguhnya,” ungkap Joe.
Di sela-sela shooting film, baik di dalam pun luar negeri, Joe ternyata senantiasa menyempatkan waktu luang untuk pelesiran, “mengeksplorasi sesuatu yang baru. Mulai dari pengetahuan budaya, menikmati pemandangan alam, dan tentunya wisata kuliner.”
Di musim yang ini, dunia memang seolah dalam genggaman. Berbekal HP pintar, tinggal klik sana klik sini, nyaris segala urusan beres.
- Gen Z Perlu Penguatan Literasi Keuangan, Biar Enggak FOMO
- Kearifan Lokal Harus Jadi Landasan Perfilman Indonesia di Era Digital
- In-town Data Center Dongkrak Ekonomi Digital Indonesia
- LMS Diharapkan Membuat Aparatur Desa Kreatif dan Inovatif
- Grup VIVA Rampungkan Restrukturisasi PKPU, Fokus Pengembangan Bisnis Digital dan Konten
- Mas Ghif Ungkap Cara Kerja Propaganda yang Efektif di Era Digital