Liga 2: Beda Wilayah Bisa Beda Konsep
Hanya saja, Rowland mengusulkan, wilayah yang harus dipercayakan menjadi tuan rumah untuk menggelar even tersebut harus daerah netral alias bukan kandang dari salah satu peserta di grup wilayah timur Indonesia. "Harus bermain di zona netral, biar tidak menguntungkan salah satu tim peserta," saran dia.
Di sisi lain, ada juga suara minor yang muncul terkait konsep home turnamen untuk tim-tim asal Indonesia bagian timur itu. Pelatih Maratapura FC, Frans Sinatra Huwae mengatakan, kalau ada grup yang menggunakan sistem home and away, maka itu sama dengan menciderai semangat kompetisi itu sendiri. "Karena home tournament itu bukan kompetisi. Tapi, turnamen," ujarnya.
Menurut dia, sejatinya tidak ada masalah bila semua grup menggunakan sistem home and away dalam kompetisi Liga -2 nanti. Sebab, konsep itu sudah pernah dijalankan dalam Indonesia Soccer Championship (ISC)-B 2016 lalu. "Dan, tidak ada klub yang komplain kok. Ini kan kompetisi profesional, kalau siapa nggak mampu, silakan mundur saja," kata Frans. (ben/jpnn)
Konsep kompetisi sepak bola kasta kedua Indonesia, Liga 2, masih belum baku. Sepertinya bakal tidak seragam.
Redaktur & Reporter : Adek
- Kalahkan Persita, Persib Seharusnya Bisa Cetak 3 Gol Lebih
- Persita Optimistis Hadapi Persib, Pelatih: Kami Tidak Mau Kalah
- Tim Dokter Persib Ungkap Kondisi Cedera Dedi Kusnandar
- Persebaya Tak Mau Tersandung di Kandang Semen Padang Sore Ini
- Perasaan David Da Silva Setelah Mengemas 100 Gol di Liga 1
- Liga 2: PSIM Jogja Usung Misi Besar Hadapi Persipa Pati