Liga Arab Dukung Negara Palestina
Minta Status Anggota Penuh PBB
Senin, 30 Mei 2011 – 12:11 WIB
DOHA - Dukungan terus mengalir pada Palestina terkait rencana pembentukan negara yang berdaulat dan merdeka. Setelah dukungan datang dari pemerintah Amerika Serikat (AS), kali ini giliran Liga Arab menyuarakan hal yang sama. Dalam pertemuan tentang perdamaian Timur Tengah di Qatar pada Sabtu malam lalu (28/5), organisasi yang beranggotakan 22 negara (empat negara lainnya berstatus observer atau pengamat) tersebut mendesak PBB untuk mengakui Palestina sebagai negara.
Bahkan, Liga Arab minta agar Palestina mendapat status keanggotaan penuh di PBB. "Liga Arab terus mendukung upaya Palestina mendapat restu PBB terkait pembentukan negara merdeka dan berdaulat sesuai garis batas wilayah 1967," kata Perdana Menteri (PM) Qatar Sheikh Hamad bin Jassem al-Thani saat membacakan kesepakatan bersama. Saat ini, pembentukan negara Palestina menjadi prioritas utama Liga Arab. Karena itu, mereka terpaksa "melangkahi" Israel yang tak kooperatif.
Baca Juga:
Sikap Liga Arab tersebut disampaikan setelah Presiden Palestina (Otoritas Palestina) Mahmud Abbas menegaskan bahwa dia akan mulai mengajukan permohonan kepada PBB untuk mengakui wilayah Palestina sebagai negara. Untuk itulah, tokoh yang akrab disapa Abu Mazen tersebut mulai menggalang dukungan. Sebab, PBB hanya mengakui sebuah negara berdasar pengakuan dari negara-negara lain terkait eksistensinya.
"Kami akan melobi PBB terkait rencana pembentukan negara Palestina. Tapi, jika Israel bersedia kembali ke meja perundingan sesuai syarat-syarat yang kami ajukan, kami akan mendengarkan masukan dari mereka," papar Abbas seperti ditirukan seorang pejabat Palestina.
DOHA - Dukungan terus mengalir pada Palestina terkait rencana pembentukan negara yang berdaulat dan merdeka. Setelah dukungan datang dari pemerintah
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer