Ligina Hampir Dua Dekade, Rekor Top Scorer Peri Sandria Tetap Awet
Rela Serahkan Sepatu Emas kalau Ada yang Melampaui
Selasa, 25 September 2012 – 00:02 WIB
Bertahannya rekor 34 gol Peri Sandria yang dicetaknya pada musim 1996/1997 merupakan gambaran keterpurukan sepak bola nasional. Buruknya pembinaan dan serbuan pemain asing diyakini Peri menjadi penyebab. Sayang, karirnya sebagai pelatih terhambat dana.
M. Ali Mahrus - Novi
SUATU kali saat melatih di Stadion Siliwangi, Bandung, yang berada di kompleks Kodam III/Siliwangi, pelatih Bandung Raya Henk Wullems punya ide iseng. Dia meminta dua anjing herder milik Pembinaan Jasmani Kodam dibawa ke lapangan.
Dua anjing itu akan diadu dengan pemain tercepat di tim asuhannya, Peri Sandria. Hasilnya? "Waktu lomba pertama, saya sudah unggul, tapi saya yang dikejar sama herdernya. Akhirnya saya minggir karena takut digigit. Pada balapan kedua, ganti saya yang mengejar anjing itu sambil berteriak dan kemudian melewatinya saat mau finis," kenang Peri sembari terbahak saat ditemui Jawa Pos pekan lalu.
Bertahannya rekor 34 gol Peri Sandria yang dicetaknya pada musim 1996/1997 merupakan gambaran keterpurukan sepak bola nasional. Buruknya pembinaan
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala