Ligina Hampir Dua Dekade, Rekor Top Scorer Peri Sandria Tetap Awet
Rela Serahkan Sepatu Emas kalau Ada yang Melampaui
Selasa, 25 September 2012 – 00:02 WIB
Setelah satu tahun berlatih dia mengikuti seleksi pelatda dan akhirnya terjaring untuk membela DKI Jakarta di PON 2008. Di PON yang diselenggarakan di Kalimantan Timur itu dia menyumbangkan perunggu lewat nomor beregu. Prestasi tersebut semakin meningkat karena pada PON 2012 ini dia meraih perak.
Prestasinya di squash tersebut tak lepas dari dukungan penuh sang ayah. Di mata Peni, ayahnya adalah sosok yang disiplin dan tanggung jawab. Dia mengungkapkan bahwa ayahnya jarang marah. "Papa selalu membebaskan saya untuk memilih apa pun, asal tanggung jawab terhadap akibatnya dan konsekuen," jelasnya.
Dari kacamata gadis 22 tahun itu sang ayah mempunyai jiwa nasionalisme tinggi. Selain itu, Peri adalah sosok yang dekat dengan para pemain.
"Ya, Papa adalah sosok guru juga teman. Tanggung jawab dan dedikasi terhadap profesinya patut jadi panutan," ujarnya. (*/c2/ttg)
Bertahannya rekor 34 gol Peri Sandria yang dicetaknya pada musim 1996/1997 merupakan gambaran keterpurukan sepak bola nasional. Buruknya pembinaan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408