Lihat di Televisi, Warga Aceh Tak Trauma Lagi
Sabtu, 12 Maret 2011 – 07:46 WIB
Di Manokwari, peringatan tsunami mengakibatkan kepanikan warga di pesisir pantai. Ribuan orang berduyun-duyun menyelamatkan diri atau mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Kepanikan pun sempat melanda warga pesisir pantai kompleks Borobudur, Fanindi, Wirsi, Sanggeng, serta Wosi dan sekitar, sejak sore. Sambil membawa barang-barang berharga, mereka berlindung di tempat yang dianggap aman.
Sekitar pukul 20.30 WIT warga kompleks nelayan Borobudur sempat ketakutan. Pergerakan air laut naik secara tiba-tiba. Mereka pun lari ke tempat yang lebih tinggi. ’’Air laut naik secara tiba-tiba dan beberapa orang berteriak ketakutan. Semua mengamankan diri,’’ ujar Latami, nelayan asal Buton.
Kepanikan juga terjadi di tempat perbelanjaan. Supermarket dan toko-toko tutup lebih awal, seperti terjadi di Hadi Supermarket dan Department Store. Toko-toko yang biasa tutup pukul 21.30 WIT sudah menghentikan aktivitas pukul 18.00 WIT.
Di RSUD Manokwari, semua pasien dikeluarkan dari ruang inap ke halaman. Rumah sakit pemerintah daerah itu hanya berjarak sekitar 200 meter dari bibir pantai. Kepanikan juga terlihat dari ramainya arus lalu lintas. Dengan menggunakan mobil dan sepeda motor, warga menyelamatkan diri maupun barang berharga milik mereka. ’’Saya mau mengungsi di kantor bupati,’’ ujar Audi, warga Pantai Wosi.
BANDA ACEH – Gempa berkekuatan 8,9 skala Richter (SR) dan tsunami yang mengguncang Jepang kemarin siang (11/3) tidak membuat masyarakat Aceh
BERITA TERKAIT
- Keberadaan Satgas Nataru Diyakini Turut Menekan Angka Kecelakaan
- Wamenhub Suntana Pantau Kelancaran Lalu Lintas di Pos Gadog Puncak
- TNI AD Mengerahkan 58 Ribu Prajurit Bantu Polri Mengamankan Nataru
- Libur Natal, TMII Dipadati Lebih dari 12 Ribu Pengunjung
- Juru Dakwah Bakal Disertifikasi, Wantim MUI Memberi Masukan
- Libur Natal, Taman Margasatwa Ragunan Dipadati Lebih dari 35 Ribu Pengunjung