Lihat Nih, Aksi Nyata China untuk Mendamaikan Israel dan Palestina
jpnn.com, BEIJING - Menteri Luar Negeri China Wang Yi memfasilitasi para juru runding Palestina dan Israel untuk bernegosiasi secara langsung di negara ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Hal tersebut ditekankan Wang pada simposium penyokong perdamaian Palestina dan Israel yang difasilitasi Beijing pada Kamis (15/7).
Dalam kesempatan tersebut, dia mengajukan empat usulan. Yang pertama, mendorong komitmen bersama demi terciptanya perdamaian, mendesak para pemangku kepentingan mencegah kekerasan, dan memperluas peran para penyokong perdamaian.
"Kami akan terus mengundang para pemuda Palestina dan Israel datang ke China untuk berdialog guna menumbuhkan benih-benih perdamaian," ujar Wang yang juga menjabat anggota Dewan Negera atau setingkat menteri koordinator.
Kedua, China menyerukan upaya lebih lanjut pembicaraan damai.
Menandai 30 tahun Konferensi Perdamaian Madrid, dia mengingatkan bahwa prinsip "tanah untuk perdamaian" yang didengungkan dalam konferensi tersebut merupakan bagian dari proses terciptanya perdamaian Palestina-Israel.
Ketiga, terkait dengan kesulitan yang dialami oleh rakyat Palestina, dia menyerukan pentingnya peningkatan bantuan kemanusiaan ke Palestina dan mencabut blokade dan pengepungan di Gaza.
China telah memberikan bantuan kemanusiaan senilai 1 juta dolar AS ke Palestina dan menyumbangkan 1 juta dolar AS dalam bentuk tunai kepada Badan PBB urusan Pengungsi Palestina (UNRWA) setelah eskalasi ketegangan Palestina dan Israel mereda pada Mei lalu.
China telah memberikan bantuan kemanusiaan senilai 1 juta dolar AS ke Palestina setelah eskalasi ketegangan dengan Israel mereda pada Mei lalu.
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Forum Pemuda Indonesia-China: Generasi Muda Jadi Jembatan Kerja Sama
- Semifinal BWF World Tour Finals 2024: Ganda Campuran China dan Malaysia Saling Sikut
- Menkeu Sri Mulyani Buka-bukaan soal Nasib Ekonomi Indonesia pada 2025
- Pengamat Nilai Kritik 'The Economist' kepada Prabowo Tak Sesuai Kenyataan
- 'Trump Effect' Bisa jadi Peluang Besar bagi Indonesia, Asalkan