Lihat nih...Dua Politisi PDIP Saling Melotot
jpnn.com - CIREBON – Kericuhan terjadi di Konferensi cabang (konfercab) PDIP Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, kemarin.
Kericuhan muncul setelah ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon terpilih Mustofa mengumumkan struktur kepengurusan partai.
Suherman, bendahara kepengurusan sebelumnya, tidak puas dengan hasil penyusunan struktur kepengurusan periode 2015–2020 itu. Dia langsung mendatangi Mustofa untuk mempertanyakan jabatan struktural partai yang hanya menempatkannya di posisi wakil bendahara bidang internal dan inventarisasi kekayaan partai.
Dalam kesempatan tersebut, Suherman tiga kali menyampaikan interupsi perihal ketidakpuasannya. Pertama, saat Mustofa membacakan nama sekretaris DPC PDI Perjuangan periode 2015–2020.
Ternyata, yang dipilih ketua DPC terpilih adalah Edi Mustofa. ’’Interupsi, ini tidak sesuai dengan kesepakatan pada saat musyawarah mufakat,’’ kata Suherman.
Kemudian, pria yang biasa disapa Anger itu kembali menyampaikan interupsinya sebelum pembacaan sumpah jabatan yang dipimpin Ketua DPP PDI Perjuangan Nusirwan Sujono.
Namun, interupsi yang berisi nada protes atas hasil penyusunan struktur pengurus berhasil diredam Nusirwan. Dia pun meminta agar Anger mengikuti prosesi pembacaan sumpah atau janji jabatan.
Pasca pembacaan janji atau sumpah jabatan, Anger kembali memprotes Mustofa dengan mendatangi langsung yang tengah berdiri di dekat meja depan peserta konfercab paling kanan. ’’Maksudnya apa ini Ji (panggilan Mustofa, Red)? Hasil ini tidak sesuai dengan kesepakatan,’’ ujarnya.
CIREBON – Kericuhan terjadi di Konferensi cabang (konfercab) PDIP Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, kemarin. Kericuhan muncul setelah ketua
- Karmina Ubur-Ubur Ikan Lele ala Jenderal Maruli
- Seorang Pelajar Tewas Tertimpa Pohon Tumbang di Gilimanuk
- Waka MPR Ibas Tekankan Pentingnya Pengelolaan Sampah Terpadu Demi Kelestarian Alam
- 5 Berita Terpopuler: Detik-Detik Mengerikan, Kecelakaan Maut Tol Ciawi, Daftar Nama Korban Dirilis
- Pak Gunadi Blak-blakan soal Anggaran Gaji PPPK, Waduh
- Komjen Dedi: Jangan Sampai Ada Anggapan Masuk Polisi Itu Bayar