Lihat, Ratusan Wanita Pendukung Puan Maharani Bagi Sembako di Kota Batik
jpnn.com, PEKALONGAN - Sukarelawan yang tergabung dalam Relawan Puan terus bergerak mengajak masyarakat mendukung langkah Puan Maharani untuk maju sebagai Presiden RI menggantikan Joko Widodo.
Kali ini para sukarelawan Puan Maharani menyapa masyarakat di Kota Batik, Pekalongan, Jateng dengan menggelar senam asyik yang diikuti ratusan ibu-ibu.
Kegiatan tersebut digelar di Stadion Bina Muda, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat (14/10).
Selain melakukan senam asyik, Relawan Puan bersama para ibu tersebut juga menggelar deklarasi dukungan serta yel-yel untuk mendukung Ketua DPR RI.
Dalam rangkaian kegiatan senam tersebut, para sukarelawan tidak lupa memberikan bantuan sosial berupa sembako dengan sasaran warga wong cilik di sekitar Kecamatan Karanganyar.
A. Zainal Asikin, koordinator acara tersebut mengaku kegiatan ini bertujuan untuk memberikan semangat serta rangkulan berupa bantuan sosial kepada wong cilik di tengah-tengah krisis yang terjadi saat ini.
"Kami sebagai Relawan Puan selalu hadir di tengah-tengah masyarakat, selain peduli dengan keadaan ekonomi masyarakat. Kami juga menyebar senyum dan tawa dengan dihadirkannya senam asyik ini," tutur Zainal.
Relawan Puan menyebar ke beberapa rumah memberikan sembako door to door untuk memastikan bantuan menyasar kepada masyarakat yang berhak.
Sukarelawan Puan Maharani menyebar ke beberapa rumah memberikan sembako door to door untuk memastikan bantuan menyasar kepada masyarakat yang berhak.
- Megawati Dengar Ada Institusi Negara Tak Netral Pas Pilkada, Sampai Pakai Intimidasi
- Kunjungi PIK, Pramono Temui Ibu-ibu di Pasar hingga Bicarakan Peremajaan Pompa
- Ulang Tahun Spesial, Diesel One Solidarity Gelar Aksi Sosial untuk Masyarakat
- Cooling System Pilkada, AKBP Budi Berbagi di Masjid Annur dan Panti Asuhan Al-Khairiyah
- Pimpin Konsolidasi PDIP di Jateng, Megawati Minta Kader Bergotong Royong Memenangkan Andika-Hendi
- KTKI Korban PHK Massal Mengadu ke Ombusdman, Minta Audiensi pada Puan Maharani & Komisi 9