Lihat Siapa Menteri yang Dibawa Jokowi Menemui PBNU
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berdiskusi dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (22/9).
Dari PBNU hadir antara lain Ketua Umum Yahya Cholil Staquf dan Ketua Pelaksana (Organizing Committee) Peringatan Harlah Satu Abad Nahdlatul Ulama Zannuba Arifah Chafshoh alias Yenny Wahid.
Presiden Jokowi didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf selepas pertemuan mengatakan pihaknya melaporkan kepada Presiden Jokowi terkait rangkaian kegiatan menuju puncak peringatan satu abad lahirnya Nahdlatul Ulama yang akan jatuh pada 16 Rajab 1444 Hijriah, bertepatan pada 7 Februari 2023.
"Menuju puncak peringatan tersebut, ada rangkaian kegiatan, ada sembilan klaster kegiatan yang di antaranya adalah kegiatan NU Women, kegiatan NU Technology, kegiatan festival seni tradisional Islam nusantara, dan juga ada beberapa kegiatan internasional," ujar Yahya.
Salah satu kegiatan internasional yang akan digelar yaitu forum pemimpin-pemimpin agama dunia yang juga akan menjadi salah satu kegiatan dalam rangkaian forum G20, yaitu R20 atau Religion20.
Menurut Yahya, forum tersebut rencananya akan diselenggarakan dua pekan sebelum KTT G20, tepatnya pada 2-3 November 2022 di Nusa Dua, Bali.
"Kami tadi memohon kesediaan Presiden untuk hadir memberikan arahan dan membuka secara resmi forum R20 tersebut," imbuhnya.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf melaporkan kepada Presiden Jokowi terkait rangkaian kegiatan menuju puncak peringatan satu abad lahirnya Nahdlatul Ulama.
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak
- Demi Prabowo, Feri Mengajak Rakyat Kalahkan 20 Calon Kada yang Didukung Mulyono
- Deddy PDIP: Saya Tersinggung, Pak Prabowo Diperlakukan Seperti Itu di Solo
- Gibran Diduga Mulai Bersiap untuk Pilpres 2029, Indikasi Berani Menelikung Prabowo?
- Besok Pilkada, Ayo Bantu Prabowo Lepas dari Pengaruh Mulyono
- Humanitarian Islam dan Peran NU Dalam Membangun Papua