Lihat Tukang Parkir Itu, Dia Tak Mau Menyerah
Meski tak bersekolah, ia terus berupaya mencari uang yang halal.
Secara penghasilan, Aziz menyebut tidak ada perbedaan antara juru parkir dan pengamen.
Dalam satu hari penghasilan dua profesi tersebut selalu tak menentu. Terlebih saat pandemi Covid-19 penghasilan Azis makin tidak menentu.
"Ya sama aja sih. Kalau rezekinya bagus bisa dapat uang seratus ribu rupiah. Kalau sekarang biasanya dua pulu ribu rupiah. Paling banyak lima puluh ribu rupiah. Ya tetapi tetap bersyukur," ucapnya.
Sementara itu di mata rekan-rekan satu profesi, Azis dikenal sebagai seorang pria yang memiliki semangat dan kegigihan yang tinggi.
"Dari kesehariannya saya sudah tahu dia rajin dan gigih. Dia juga baik. Banyak pelajaran hidup yang bisa saya ambil. Sikapnya yang tidak pernah mengeluh dan selalu bersyukur patut dicontoh," kaya Rasyid, rekan satu profesi dengan Azis. (mcr8/jpnn)
Tukang parkir berusia 30 tahun itu memiliki keterbatasan fisik, tetapi tetap semangat menjalani profesinya. Simak ceritanya.
Redaktur & Reporter : Kenny Kurnia Putra
- Peduli Atlet Disabilitas, ASABRI Dukung Turnamen Menembak Pusrehab Kemhan
- Mensos Temukan 1 Keluarga Penyandang Disabilitas di Surabaya Tak Terima PKH
- Program Disabilitas Tanpa Batas Bikin PNM Berjaya di BBMA 2024
- Kemensos-Kitabisa Bersinergi, Serahkan Bantuan Atensi Pemerlu Pelayanan
- Datangi Rumah Penerima Manfaat, Wamensos Agus Jabo Bilang Begini
- Janji Robinsar Fajar di Debat Perdana, Beri Kesetaraan Disabilitas & Bangun Youth Center