Lihat, Warga Dayak Paser Gelar Ritual Adat Dukung Pemindahan Ibu Kota
jpnn.com, PENAJAM PASER UTARA - Masyarakat Dayak Paser menyatakan dukungannya atas keputusan Presiden Jokowi memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Dukungan tersebut diaktualisasikan oleh Lembaga Adat Paser Kabupaten Penajam Paser Utara dengan menggelar ritual adat Tambak Pulut dan Tepung Tawar, Rabu (28/8).
"Ritual adat itu mempunyai makna pendingin," kata Ketua Lembaga Adat Paser Kabupaten Penajam Paser Utara, Musa usai ritual adat Tambak Pulut dan Tepung Tawar.
Ia menimpali lagi, ritual adat tersebut sebagai ungkapan rasa syukur atas terpilihnya Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai lokasi ibu kota negara baru.
Masyarakat Dayak Paser merupakan suku asli Benuo Taka (sebutan Kabupaten Penajam Paser Utara) berjanji akan menjaga kebijakan pemerintah pusat menyangkut pemindahan ibu kota tersebut.
"Masyarakat, khususnya suku adat Paser menjaga kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah pusat, dan penduduk asli siap menerima lonjakan pendatang beserta budaya baru," ujar Musa.
BACA JUGA: MenPAN-RB: PNS Akan Lebih Bahagia Hidup di Ibu Kota Baru
Ia menegaskan, selama ini masyarakat adat Dayak Paser selalu menjunjung tinggi adat istiadat, sehingga dipastikan tidak akan terjadi peristiwa yang tidak diinginkan menyangkut pemindahan ibu kota.
Warga Dayak Paser menggelar ritual adat sebagai ungkapan rasa syukur atas terpilihnya Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai lokasi pemindahan ibu kota negara.
- Pj Gubernur Kaltim Panen Perdana Tambak 4 in 1, Hasil Pemberdayaan Anak Muda
- Terima Surat DPO Harun Masiku dari KPK, Polisi di Kaltim Bergerak
- Polres PPU Sebar Surat DPO Harun Masiku di Benuo Taka
- Polemik Pemindahan Balai Kota, Ridwan Kamil: Mas Pram Membingungkan Masyarakat
- PPPK 2024, Ahmad Usman: Kami Berupaya Memprioritaskan Honorer-THL Ikut Seleksi
- Rahmat Hamka Mengeklaim jadi Tokoh Pertama Dayak Berdoa di Titik 0 IKN