Lihatlah, Ini Kondisi Tosan setelah Pulang dari Rumah Sakit
Berkenaan dengan permintaan maaf dari para kerabat dan tetangga, Madris mengatakan, memang banyak orang yang berterima kasih kepada Tosan. Atas kejadian tersebut, banyak warga yang diuntungkan karena penambangan dihentikan. Karena tidak bisa membantu saat kejadian, akhirnya mereka meminta maaf. "Sudah biasa kalau di sini. Ya meminta maaf begitu itu," ungkapnya.
Sejak kedatangan Tosan, meski sudah larut malam menjelang dini hari, rumahnya tampak ramai. Terlihat puluhan petugas kepolisian bersiaga di halaman depan, samping, dan pintu belakang rumah Tosan. Juga ada petugas satpol PP, personel TNI, dan relawan yang mendukung Tosan. Sebab, Tosan merupakan saksi kunci tragedi tambang berdarah 26 September lalu.
Raja, koordinator tim LPSK, mengatakan bahwa pihaknya turut mendampingi untuk memastikan kondisi Tosan sehat dan aman. Sebelumnya kondisi Tosan dipastikan sehat oleh tim dokter. Delapan orang yang ditugaskan LPSK kemudian segera berangkat ke Malang untuk menjemput, lalu mengantar Tosan ke kampung halaman.
Terkait keamanan Tosan, terang Raja, pihaknya segera mengonsultasikan dengan polda dan kepolisian setempat. Kondisi Tosan akan dikoordinasikan secara berkelanjutan. Petugas yang dibawa akan berjaga memantau Tosan secara bergantian.
Raja tidak bisa memastikan sampai kapan akan bertahan di rumah Tosan. "Bergantung perkembangan nanti dan hasil koordinasi dengan kepolisian," ucapnya. Dia juga mengaku masih menunggu instruksi selanjutnya dari pimpinan.
Menurut kabar, Tosan hanya akan bertahan beberapa hari di rumahnya. Dia kemudian akan dibawa untuk diamankan. Tujuannya adalah melindungi Tosan karena merupakan saksi kunci kasus tersebut. Berkenaan dengan hal itu, Raja tidak berani memastikan.
"Kami yakin polisi di sini responsif. Tetapi, semua bergantung keadaan nanti. Jika sudah benar-benar aman, kami akan bertolak ke Jakarta," ujarnya.
Sementara itu, tadi malam mata Ati Haryati, istri Tosan, terlihat bengkak. Sejak Tosan datang dan disambut keluarga, dia tampak terus menangis. Sesekali dia memeluk keluarganya, lalu air terlihat menetes dari matanya. Ati berharap pelaku dijatuhi hukuman setimpal.
LUMAJANG - Tosan, 55, rekan amarhum Salim Kancil, yang kencang menentang penambangan pasir ilegal di Desa Selok Awar-Awar, Pasirian, Lumajang, sudah
- Pemprov Uji Coba Helipad Kantor Gubernur Papua Barat
- Menyamar Jadi Pembeli, Polisi Tangkap Wiraswasta & Mahasiwa Pembawa 2,6 Kg Sabu-Sabu di Siak
- 4 Rumah dan 1 Bengkel di Agam Terkena Longsor, 22 Jiwa Terdampak
- PAM Jaya Pasang Pompa Alkon, Masyarakat Bilang Begini soal Dampaknya
- Bus Rombongan SMP Bogor Kecelakaan di Tol Pandaan-Malang, 4 Orang Tewas
- PPPK 2024 Tahap II, 204 Tenaga Non-ASN Sudah Mendaftar