Liku-Liku Hidup Artini, Bodyguard Langganan Perempuan Eksekutif
Rela Simpan Rahasia Klien sampai Mati
Jumat, 23 Maret 2012 – 00:03 WIB
Hal yang paling dilematis adalah ketika konflik yang mengancam kliennya justru datang dari keluarga atau orang dekat. Misalnya, suami atau mantan suami. "Saya pernah mengamankan seorang ibu dengan anaknya yang masih TK," ujar dia.
Mantan suami kliennya itu tidak terima karena tidak mendapatkan hak pengasuhan anak. Dia membawa puluhan preman untuk menjemput si anak. Tentu saja sang ibu panik. "Saya dipaksa dan dilatih untuk harus tenang dalam situasi apa pun. Saya bawa anaknya ke ruang kepala sekolah, ditemani gurunya di dalam, saya kunci dari luar," tutur dia.
Lalu, dia membawa sang ibu ke tempat terbuka untuk "berdebat" dengan mantannya. "Di lokasi terbuka banyak saksi. Secara hukum, kalau ada apa-apa, kami menang," tambahnya.
Untuk memberikan shock therapy bagi para pengawal si pria, Artini cukup menyentuh pimpinan mereka di titik berbahaya. "Lalu, tatap tajam di mata. Kuncinya, harus berani adu mata," ucap dia.
Profesi pengawal pribadi alias bodyguard menjadi pilihan Artini. Selama 24 jam dia mendampingi kliennya. Perempuan 34 tahun itu selalu siap dengan
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala