Lila Umami; dari Usaha Rantangan ke Juara Lomba Masak Nasional

Mengandalkan Botok Lorjuk dan Sambal Keluak

Lila Umami; dari Usaha Rantangan ke Juara Lomba Masak Nasional
INSPIRATIF: Lila Umami (dua dari kiri) bersama Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisna Murti (dua dari kanan) setelah menang di Nusa Dua, Bali, 1 November lalu. Foto: Muhamad Qori/Rakyat Merdeka/JPNN
Usahanya terus berkembang hingga memiliki tiga warung. Namun, dia tak sanggup mengurusi warung sekaligus usaha rantangan. Akhirnya, warung ditutup serta dia berfokus menyuplai makanan untuk kalangan keluarga dan kantoran.

Jalan hidup Lila penuh gejolak. Pada 2003, dia berpisah dengan suaminya, Rudi Alfanani. Saat keluar dari rumah, dua buah hati hasil pernikahannya hendak ikut dengannya. Namun, Lila menolak. Lila meminta agar dua putrinya itu tinggal bersama sang mantan suami sampai dirinya sukses. "Saya keluar dari rumah nggowo awak tok (tidak membawa apa-apa, Red)," ungkap dia.

Lila kemudian memulai usaha katering pada 2005. Dia menyuplai makanan untuk instansi-instansi di Probolinggo. Sebagian besar pesta pernikahan dia garap. Lila harus bekerja ekstrakeras. Pernah salah seorang sopirnya terlambat datang. Akhirnya, mau tidak mau dia menyopiri sendiri truk yang mengangkut perlengkapan prasmanan.

Lila juga menjalankan usahanya dengan etika bisnis yang ketat. Dia tidak mau mengambil untung terlalu besar. Yang penting, untung tipis, tetapi berkelanjutan. "Kalau acaranya sudah sukses, baru boleh dibayar. Alhamdulillah, tidak ada yang nakalan. Semuanya beres, bahkan semakin banyak yang order," katanya.

Lila Umami menang karena keteguhannya untuk tak memakai vetsin dan hanya menggunakan bahan-bahan segar. ------------------------- AGUNG PUTU I.,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News