Lili Romli: Waspadai Aksi Intelijen di Pilpres
Senin, 01 Juni 2009 – 12:37 WIB
JAKARTA- Pemilihan Presiden (Pilpres) yang digelar 8 Juli mendatang, diprediksikan bakal banyak terjadi hal diluar dugaan masyarakat awam. Salah satunya adalah perang intelijen yang mungkin dilakukan oleh para mantan perwira tinggi (pati) TNI yang maju sebagai calon presiden dan calon wakil presiden. Dikatakan Lili, strategi intelijen yang mungkin digunakan adalah mencari kebobrokan para capres/cawapres yang menjadi rival. Bahkan, perang intelijen juga dikhawatirkan akan mengarah kepada mobilisasi massa untuk menolak hasil yang tidak sesuai keinginannya.
Pengamat Politik LIPI, Lili Romli mengingatkan kepada publik untuk tetap mewaspadai adanya perang intelijen tersebut. "Kalau perang intelijen itu terjadi dan tidak disikapi dengan bijaksana, maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi kekisruhan pada proses pelaksanaan pemilihan presiden nanti," kata Lili Romli kepada wartawan di kantornya, Senin (1/6).
Dijelaskan Lili, para calon presiden dan calon wakil presiden yang berasal dari kalangan mantan perwira tinggi (pati) TNI itu, tentunya sudah katam akan strategi intelijen. Betapa tidak, dengan pengalamannya berdinas sekian lama di berbagai daerah, diyakini mereka masih mampu untuk melakukan perang intelijen, meskipun tidak menggunakan instrumen intelijen TNI.
Baca Juga:
JAKARTA- Pemilihan Presiden (Pilpres) yang digelar 8 Juli mendatang, diprediksikan bakal banyak terjadi hal diluar dugaan masyarakat awam. Salah
BERITA TERKAIT
- Jenderal Sigit Pastikan Kesiapan Polri Jelang Pilkada Serentak 2024
- BKD Banten Periksa Pejabat Kesbangpol Soal Spanduk Kontroversial, Sanksi Menanti
- Irjen Karyoto Sebut Ada 6 TPS Sangat Rawan di Jakarta
- Ketua PKB Mengingatkan Hasbiallah Ilyas soal OTT KPK
- Kapolres Bolaang Mongondow Minta Warga Bijak Menyaring Info menjelang Pencoblosan
- Ketua MRP Papua Barat Daya: Jangan Golput, Pastikan Pesta Demokrasi Aman dan Lancar